Pesan Menu di Kedai Ini Harus Pakai Bahasa Isyarat, Bagi Pengunjung Normal Begini Caranya

0
1689
Komukasi dengan petugas kasir Kedai Koptul disampaikan melalui bahasa isyarat. Pengunjung normal bisa menggunakan bahasa isyarat seperti gambar yang ditunjukkan di bagian meja kasir.

iniSURABAYA | JAKARTA – “Selamat datang. Ada yang bisa dibantu?” sapa petugas kasir Kedai Koptul dengan ramah kepada setiap pengunjung kedai yang datang.

Sejak diresmikan pada 14 Oktober tahun 2018 silam, kedai yang berlokasi di Jl Duren Tiga Raya no 101, Jakarta Selatan itu tidak pernah sepi pengunjung.

Sesuai namanya, Kedai Kopi Tuli atau biasa disebut dengan kedai Koptul ini memang didirikan oleh dan untuk penyandang disabilitas tuli. Namun lambat laun kedai ini semakin digemari oleh siapapun bahkan orang non-tuli atau mereka yang pendengarannya normal.

Di gelas minuman ada gambar-gambar bahasa isyarat yang bisa dimanfaatkan pengunjung normal untuk berkomunikasi dengan kru Kedai Koptul.

Bagi orang tuli yang berkunjung dan ingin memesan kopi di kedai ini mungkin tidak mengalami kesulitan karena bisa langsung berkomunikasi pakai bahasa isyarat dengan petugas kasir. Namun bagaimana dengan pengunjung yang tidak tuli?

Putri, salah satu pendiri Kedai Koptul mengungkapkan, meskipun semua karyawannya tuli tapi mereka semua siap melayani pengunjung dengan ramah.

Kepada inisurabaya.com, Putri yang juga tuli ini kemudian berbagi cara memesan menu di Kedai Koptul bagi pengunjung yang tidak bisa berbahasa isyarat.

Pertama-tama, pengunjung yang datang bisa langsung menuju kasir dan melihat menu. Ketika kebingungan, karyawan di bagian kasir akan menawarkan beberapa minuman rekomendasi. 

“Misal pengunjung yang ingin fokus mengerjakan tugas maka akan direkomendasikan untuk pilih minuman yang mengandung kopi,” urainya.

Ditambahkan Putri, ada juga minuman non-kopi untuk pengunjung yang ingin santai. “Menu yang berlabel oranye tidak mengandung kopi sementara yang berlabel coklat mengandung kopi,” papar Putri.

Ada 12 menu minuman yang masing-masing dijabarkan dalam bentuk abjad A hingga L beserta simbol bahasa isyarat Indonesianya. “Tujuannya untuk memudahkan pengunjung ketika memilih menu yang diinginkan,” tegas Putri.

Pengunjung yang tidak bisa berbahasa isyarat bisa langsung menunjuk menu yang diinginkan. Tetapi jika ingin mencoba menggunakan bahasa isyarat, pengunjung bisa menirukan petunjuk simbol bahasa isyarat yang ada di pojok setiap menu yang tersedia.

Setelah memesan menu, karyawan akan menanyakan nama pengunjung agar minuman tidak tertukar. Menurut Putri, di sinilah sering terjadi kendala miskomunikasi. Contohnya pengunjung yang berbicara terlalu cepat, berbicara sambil memalingkan muka atau sambil menunduk.

“Karena kami semua tuli jadi hanya mengandalkan verbal atau gerak mulut untuk berkomunikasi dengan non-tuli. Ketika mereka berbicara terlalu cepat kami tidak bisa membaca gerak mulut sehingga tidak mengerti apa yang mereka bicarakan,” imbuhnya.

Kedai Koptul tdak hanya menawarkan menu-menu minuman kopi dan non kopi dengan nama unik seperti Daun susu, Laut Biru dan lain-lain. Kedai ini juga memberi kesempatan bagi masyarakat luas untuk mengenal dan berinteraksi dengan orang tuli. sum

Comments are closed.