iniSURABAYA – Saat berjalan dengan anjing peliharaan, posisi ketika menuntun ternyata sangat berpengaruh. Sebab ketika pemilik berada di posisi yang salah, pemilik akan kesulitan ketika anjingnya berontak.
“Ketika menuntun, pastikan anjing harus selalu di samping kiri dan jangan sampai anjing lebih dominan dari kita,” begitu ungkap Serka Novianus Bano kepada peserta Obidience yang diadakan Indonesia Canine Lovers (ICL) di Food Junction Surabaya, Minggu (13/1) sore.
Acara pelatihan kepatuhan anjing oleh aparat militer yang diadakan pertama kalinya di Indonesia itu juga mendatangkan pelatih senior anjing militer atau K9 Indonesia, Sugiarto Tandjung.
Sebagai pelatih anjing militer senior yang berlisensi internasional, Sugiarto memberi arahan terhadap para peserta pelatihan didampingi oleh Serka Bano aparat Kopasus dan anjing militernya sebagai pemberi contoh.
Ditemui usai acara, kepada inisurabaya.com Bano turut berbagi tips dan trik melatih anjing agar patuh pada majikannya. Menurut Bano, poin terpenting untuk membuat anjing patuh adalah membangun kedekatan yang kuat terlebih dahulu.
Proses pendekatan itu membutuhkan waktu 3-4 bulan. Setelah anjing bisa mengenali pemilik dengan baik barulah masuk ke tahap obidience atau kepatuhan.
Diakuinya, tahap pendekatan inipun tidak dapat dipaksakan. Sama halnya seperti mengenal manusia, pendekatan akan berjalan secara alami seiring rutinnya terjalin kontak sosial antara anjing dan pemiliknya.
“Dalam melakukan pendekatan ini harus intens dan rutin, kalau tidak maka harus membangun kedekatan dari awal lagi,” paparnya.
Meskipun terbiasa melatih anjing militer, menurut Bano proses pendekatan dengan anjing peliharaan maupun militer sama. “Hanya saja anjing militer harus lebih tahan banting saat latihan fisik. Ya seperti tentara juga, harus menjaga porsi makanannya, berat badan tubuh dan ketahanannya agar kuat dan sigap saat bertugas,” kata Bano yang sudah 12 tahun lebih berpengalaman melatih anjing K9.
Para peserta dengan beragam jenis anjing peliharaannya nampak sangat antusias mengikuti pelatihan tersebut. Astrid Rahayu contohnya, wanita karir ini jauh-jauh datang dari Pasuruan dengan membawa anjing kesayangan jenis Akita Inu untuk mengikuti pelatihan ini.
“Selain ikut pelatihan kepatuhan, aku ajak Tiger agar dia bisa bersosialisasi dengan anjing lainnya, Karena kalau di rumah dia sendiri, jadi bisa belajar sekaligus bermain, punya teman baru,” ujar wanita berusia 32 tahun itu.
Budinata selaku founder ICL (Indonesia Canine Lovers ) dan pelaksana acara menuturkan diadakan acara ini guna menjalin kekerabatan antar anggota serta berbagi ilmu dan pengalaman kepada para anggotanya.
Dengan melihat antusias tinggi dari para anggotanya, Budinata dan rekan-rekannya berencana untuk mengadakan kegiatan serupa dalam waktu dekat. sum