
iniSURABAYA – Kota Surabaya punya destinasi baru, Monumen Titik Nol. Selain berwujud tugu yang ikonik, monumen yang dibangun di halaman Kantor Gubernur Jatim ini juga didukung hadirnya relief raksasa karya seniman Bali, I Nyoman Nuarta.
Relief ini memadukan Karapan Sapi Madura, Reog dari Ponorogo, Tari Remo Surabaya, dan Tari Gandrung Banyuwangi, sebagai simbol kebudayaan Jawa Timur. Relief yang dibangun dengan dana Rp 6,9 miliar itu dibuat dari bahan tembaga sehingga tidak berkarat.
Keberadaan relief di Monumen Titik Nol Surabaya ini kian memikat masyarakat dan menjadikannya objek foto. Setiap harinya, Monumen Titik Nol ini tak pernah sepi pengunjung.
Apalagi saat malam hari monumen ini kian mempesona lantaran pantulan lampu di sekitarnya. Sehingga tak jarang monumen ini digunakan sebagai objek lukisan para komunitas atau bahkan seniman Surabaya.
“Sejak ada info mengenai monumen ini saya penasaran. Makanya saya ajak keluarga agar bisa melihat sama-sama, dan sekalian foto bareng di sini,” ujar Ayu yang mengaku tinggal di kawasan Perak.
Begitupun dengan Difa Fatma. Mahasiswi Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) ini mengaku awalnya hanya berniat keliling kota melepaskan penat sambil mengisi liburan.
“Karena nggak bisa liburan luar kota, makanya keliling Surabaya saja. Kok tadi lihat lihat relief yang megah ini, makanya penasaran lalu berhenti biar bisa melihat dari dekat,” ujarnya. dit