

iniSURABAYA – Seiring dengan terus berkembangnya teknologi digital, masyarakat kini makin dimanjakan dengan sistem transaksi yang bisa dilakukan melalui daring (online). Namun, risiko perdagangan daring kian besar lantaran banyak broker ilegal yang merugikan nasabah.
Untuk menekan efek buruk transaksi daring ini Global Investa Capital (GIC) Trade mengenalkan solusi revolusi industri dalam pasar forex dan komoditas di Surabaya.
GIC yang mengusung teknologi Blockchain ini diklaim mampu mengatasi berbagai masalah seperti slippage, biaya inap tinggi, spread yang besar serta komisi tinggi. Selain itu, juga berfungsi menekan kerugian di pasar forex.
“Kami menyediakan transparansi dan bebas biaya kepada para penggunanya,” kata Peter Tandean, CEO GIC saat dijumpai dalam GIC Road Show di Java Paragon, Surabaya, Minggu (20/1/2019).
Menurut Peter, aplikasi ini mendapat sambutan baik dari Bursa Berjangka Jakarta (BBJ), Kliring Berjangka Indonesia (KBI) dan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI), yang semuanya di bawah koordinasi Kementerian Perdagangan.
“Dukungan ini terlihat pada pencatatan transaksi platform GIC. Semua transaksi secara back-to-back tercatat langsung oleh BBJ dan KBI melalui Perusahaan Berjangka yang berlisensi,” imbuhnya.
Ditambahkan pula bahwa transparansi serta sistem yang revolusioner ini membuat GIC Trade yang berbasis di Singapura dan memiliki mitra lokal yang berlisensi ini menjadi magnet bagi para trader dan market maker.
Integrasi teknologi Blockchain dan Metatrader 5 ini menawarkan aktivitas trading tanpa swap, tanpa komisi dan spread yang rendah. Selain itu, aplikasi ini memberikan opsi bagi trader untuk berganti posisi menjadi market maker bahkan dalam satu akun bisa mengambil posisi keduanya selama memenuhi minimum Margin Requirement.
“Ini memberikan peluang baru bagi para pengguna untuk mendapatkan keuntungan lebih baik dalam bertransaksi,” tandasnya.
Pada cara konvensional, untuk menjadi market maker, seseorang harus mendirikan sebuah perusahaan berlisensi dengan beberapa persyaratan yang panjang. Pastinya harus memposisikan dana sangat besar untuk deposit, legalitas, operasional maupun harus mendapatkan persetujuan legal dari pemerintah.
“Namun belakangan teknologi Blockchain mampu meminimalisir hal tersebut,” cetus Peter.
Melalui fitur di GIC Trade, lanjut Peter, seseorang bisa menjadi market maker dengan modal yang sangat terjangkau. “Teknologi Blockchain akan membawa revolusi pada industri trading,” paparnya. dit