iniSURABAYA – Di era perkembangan tren kecantikan Beauty 4.0, para dokter dan pelaku industri kecantikan mengalami tantangan semakin berat. Mereka dituntut bisa mengikuti tren yang berkembang sangat pesat.
Dokter Lanny Juniarti, founder Miracle Aesthetic Clinic bahkan mengakui bahwa era Beauty 4.0 membawa dampak besar bukan hanya pada tiap individu pelanggan dan klinik kecantikannya, namun juga meluas hingga lingkup sosial mereka.
“Masuk di era Social Beauty atau Beauty 4.0 pasien lebih open minded dan lebih mengekspresikan keinginannya dalam melakukan perawatan. Tidak seperti dulu, mereka hanya mengikuti apa kata dokter,” paparnya.
Ditemui saat peresmian Miracle Aesthetic Clinic Citraland pada Jumat (22/2/2019) kepada inisurabaya.com Lanny menuturkan bahwa perubahan dari Beauty 1.0 menuju Beauty 4.0 sangat signifikan.
Pada Beauty 1.0 kecantikan pelanggan merupakan hasil dari Golden Ratio atau hasil ukuran medis dari presepsi seorang dokter. Beranjak ke Beauty 2.0 pelanggan mulai mengharapkan perfect look namun tetap dengan wujud aslinya.
Sedangkan pada Beauty 3.0, dokter dituntut untuk memberikan perawatan yang dapat berdampak pada kepercayaan diri pelanggan. “Ekspektasi pelanggan di era Beauty 4.0 semakin tinggi. Hal itu membuat tugas kami semakin berat,” ungkapnya.
Lebih lanjut Lanny menyatakan pihaknya tidak hanya dituntut untuk memberi pelayanan kecantikan. Di era ini segala yang diberikan pada pelanggan akan berdampak juga pada sisi sosial network.
“Dan itu bisa positif, bisa juga negatif,” tegas Lanny yang kelahiran Malang.
Ditekankan Lanny, Beauty 4.0 menuntut dokter untuk meningkatkan kecantikan pelanggan. Tetapi dokter harus pula bisa mempertahankan kecantikan otentik pelanggannya.
Selain itu, hasilnya pun harus mampu memberi positive outcome, antara lain berupa dampak kepercayaan diri yang lebih baik. “Mereka merasa percaya diri dengan penampilan mereka sehingga akan mempengaruhi interaksinya dengan orang lain,” imbuhnya.
Para pelanggan di era Beauty 4.0 tidak hanya ingin merasa percaya diri. Mereka juga ingin mendapat apresiasi positif dari lingkungan sosial mereka.
Karena itu, Miracle Aesthetic Clinic Citraland yang baru saja diresmikan diyakini mampu menerapkan dimensi Beauty 4.0, yakni dengan mengupayakan keamanan, kesehatan dan kebersihan klinik. Kemudian memilih alat dan produk yang sudah teruji keaslian dan kualitasnya.
“Tidak ketinggalan penggunaan teknologi canggih dan aman untuk pelayanan pelanggan,” urainya.
Wanita lulusan FK UGM yang telah berkiprah sebagai dokter dan pelaku industri kecantikan selama 23 tahun itu menambahkan bahwa segala prosedur yang dilakukan oleh dokter dan staf Miracle Aesthetic Clinic sudah terjamin sesuai standar
“Berbagai jenis menu perawatan yang kami tawarkan bisa mengatasi berbagai problem yang datang kepada kami,” cetusnya.
Yang paling penting, ujar Lanny, prosedur yang dilakukan di klinik kecantikan itu sudah sesuai standar. “Karena semua staf dan dokter terlatih dan bersertifikasi Miracle Academy,” pungkasnya. sum