FOTO-FOTO: Boneka Wayang Potehi Dibuat dari Kayu Waru Gunung, Begini Proses Pembuatannya

iniSURABAYA – Membuat boneka Wayang Potehi tidaklah mudah. Setiap hari seorang pembuat boneka ini hanya bisa menyelesaikan dua karakter.

Pengerjaan boneka Wayang Potehi ini cukup lama karena perlu detil untuk setiap bagian tubuh boneka. “Yang bikin tangan sendiri, juga kepala dan anggota tubuh lainnya. Yang bikin baju serta topinya pun ada yang menangani sendiri,” papar Widodo, dalang Wayang Potehi dari Desa Gudo, Kabupaten Jombang.

Bacaan Lainnya
BacaJuga : https://inisurabaya.com/2019/02/dalang-widodo-bangga-karena-wayang-potehi-makin-dikenal-di-mancanegara-kami-selalu-dinantikan/

Boneka-boneka Wayang Potehi ini dibuat dari bahan kayu Waru Gunung. “Jenis kayunya kuat. Tetapi untuk mencegah agar tidak lapuk kena rayap masih dilapisi cat dan ditutup dengan bahan anti rayap,” paparnya kepada iniSurabaya.com sesaat sebelum tampil di acara menyambut Tahun Baru Imlek di Hotel Gunawangsa Manyar Surabaya, Selasa (5/2/2019).

Saat ini ada 15 set boneka Wayang Potehi yang terdiri dari 150 karakter yang berbeda-beda. “Semua boneka itu kami sendiri yang menyiapkan. Jadi tak perlu lagi datangkan dari Tiongkok,” tandasnya.  

Baca Juga : https://inisurabaya.com/2019/02/meski-tergusur-teknologi-digital-wayang-potehi-tetap-akan-dipertahankan-sekarang-orang-makin-mudah-cari-hiburan/

Semua kebutuhan untuk pembuatan boneka Wayang Potehi ini, menurut Widodo, dipenuhi oleh Toni Hartono, Ketua Paguyuban Wayang Potehi Indonesia. Agar terawat dengan baik, setiap usai dimainkan semua boneka ini disimpan di museum yang juga milik Toni Hartono.  

Pementasan Wayang Potehi ini awalnya terbatas pada acara ritual di klenteng-klenteng. Tetapi belakangan boneka Wayang Potehi juga hadir di sejumlah acara.

“Kami sering diminta tampil di acara gereja, pondok pesantren, maupun perguruan tinggi,” ungkap Widodo.

Mengenai cerita yang akan dipentaskan, lanjut Widodo, bisa disepakati antara para seniman Wayang Potehi dan pihak pengundang. “Tetapi yang undang biasanya pasrah, asal bisa meramaikan suasana,” imbuhnya.

Sebelum pementasan Wayang Potehi, perayaan Tahun Baru Imlek di lantai 23 Hotel Gunawangsa Manyar sore itu diawali dengan atraksi barongsai. Setelah berkeliling di area Orchid Restaurant, kelompok barongsai ini lalu turun ke lobi hotel. dit

Pos terkait