iniSURABAYA – Sujiwo Tedjo, mantan jurnalis yang kini aktif di kegiatan kebudayaan bakal hadir di acara ‘Santun Bermedia untuk Pemilu Damai’ yang diselenggarakan dalam rangka peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2019.
Pria yang dikenal dengan julukan Presiden Jancukers ini akan tampil bersama kelompok musiknya, serta grup musik Klanting di Surabaya Conventional Hall Jl Arif Rahman Hakim Surabaya, pada Rabu (6/2//2019) pukul 18.30.
Acara yang dipandu pelawak Topan dan Nanda ini diisi beragam kegiatan seperti orasi, penyampaian pesan moral, kesenian tari, dan musik. Orasi dan pesan moral itu akan disampaikan oleh Rudiantara (Menkominfo), Jenderal Tito Karnavian (Kapolri), Niken Widiastuti (Dirjen IKP Kemkominfo), Drs Saifullah Yusuf (Wakil Gubernur Jawa Timur), serta Margiono (Penanggungjawab HPN).
“Kami harap pesan moral yang disampaikan sejumlah tokoh masyarakat agar Pemilu damai bisa tersampaikan dengan baik ke masyarakat, terutama para netizen,” kata Agus Sudibyo, penanggung jawab kegiatan ‘Santun Bermedia untuk Pemilu Damai’.
Karena itu, Agus juga berharap kegiatan yang terbuka untuk umum dan gratis ini juga dihadiri warga Surabaya, terutama para generasi milenial. “Kami akan digelorakan, berbeda pilihan boleh, berbeda pandangan politik wajar. Namun yang paling penting tetap menjaga toleransi, kebersamaan dan semangat saling menghormati dalam perbedaan itu,” tegasnya.
Menurut Agus, HPN 2019 yang dipusatkan di Jatim menjadi sangat strategis bagi iklim demokrasi di Indonesia. Karena, HPN ini kali dilakukan menjelang hajatan nasional berupa Pemilu serentak, baik untuk memilih wakil rakyat dan pemilihan presiden dan wakilnya pada bulan April 2019.
Dalam suasana yang seperti ini, penting sekali untuk saling mengingatkan masyarakat agar sebagai sesama komponen bangsa tetap menjaga semangat persaudaraan dan kerukunan.
“Karena itu, HPN 2019 di Jatim ini juga menggelar kegiatan yang diarahkan untuk menjaga agar Pemilu berjalan damai dan lancar,” paparnya.
Tujuannya, lanjut Agus, di antaranya adalah untuk mengingatkan pentingnya profesionalisme, independensi dan netralitas dalam Pemilu. Selain itu juga pentingnya para netizen untuk bijak bermedsos dan tidak turut menyebarkan pesan-pesan politik yang dapat memecah-belah masyarakat melalui saluran media sosial.
“Media sosial sebaiknya digunakan untuk menyebarkan informasi dan wacana yang bermanfaat untuk terselenggeranya Pemilu yang damai dan berkualitas,” harapnya.
Ditambahkan pula bahwa kegiatan tersebut akan dihadiri sekitar 1.500 orang. Diantaranya adalah para pemimpin redaksi dan wartawan di Jawa Timur, Bawaslu, KPUD, akademisi, mahasiswa, tokoh masyarakat, masyarakat umum. dit