Lamian Simbol Umur Panjang, Begini Cara Membuatnya Sehingga Tak Mudah Putus

0
1745

iniSURABAYA – Lamian ternyata tak hanya makanan berbahan tepung yang diracik secara khusus. Mie ala Tiongkok ini memiliki filosofi, yaitu simbol kehidupan yang panjang sesuai bentuknya.

Tak heran jika lamian menjadi salah satu hidangan yang selalu disajikan dalam acara-acara besar dalam kebudayaan Tionghoa, termasuk di Tahun Baru Imlek.

Karena keunikan itu pula, lamian yang juga dikenal sebagai mie legendaries ini jadi digunakan sebagai bahan dalam acara ‘Lamian Eating Competition’ yang digelar di Atrium Ciputra World Surabaya.

Acara yang diadakan dalam suasana Tahun Baru Imlek ini disajikan bersama Paradise Dynasty, salah satu Chinese Food Restaurant terkenal dengan hidangan lamiannya.

Baca Juga : https://inisurabaya.com/2019/02/inilah-serunya-makan-lamian-mie-tahan-putus-meski-ditarik-hingga-menipis/

Untuk kompetisi ini Paradise Dynasty menyiapkan kreasi lamiannya dengan kuah ayam dan telur. Dalam kompetisi adu cepat makan lamian ini, peserta ditantang menghabiskan satu porsi lamian dengan komposisi 150 gram tanpa tersisa.

“Peserta yang tercepat dari tiap babak akan ditantang untuk bertanding di babak final,” ujar Stephana Fevriera, Promotion Coordinator Ciputra World Surabaya.  

Menurut wanita yang akrab disapa Riera ini, lamian memang jenis mie yang tak biasa. Mie ala Tionghoa ini dibuat dengan cara memuntir, menarik, membentangkan dan melipat adonan tepung terigu yang dicampur dengan telur dan garam.

Lamiang yang juga disebut Mie Tarik ini diolah dengan teknik melipat khusus sehingga membentuk benang-benang mi tipis yang panjang dan ketebalannya bergantung pada berapa kali adonan tersebut dilipat dan dibentangkan. 

Untuk membuat lamian lebih lentur, selain menggunakan tepung terigu berprotein tinggi, pada adonannya ditambahkan tepung yang terbuat dari beras khusus. “Di Tiongkok, tepung tersebut dikenal dengan nama May,” beber Riera.

May inilah yang menjaga adonan mie tidak terputus meskipun lamian ditarik berulang kali hingga tipis. Mie tersebut dimasukkan ke dalam air mendidih dan direbus sekitar 30 detik.

Setelah matang, mie dapat diolah dengan bumbu atau topping tertentu, disajikan dengan atau tanpa kuah. Keunikan mie legendaris ini memang terdapat pada cara pembuatannya yaitu dengan teknik bare-hands. “Lamian dibuat dengan tangan kosong tanpa bantuan mesin sama sekali,” imbuh Riera. dit

Comments are closed.