iniSURABAYA – Area Wok N Tok Yello Hotel Jemursari Surabaya, Minggu (16/2/2019) petang itu sangat riuh. Musik yang dimainkan DJ Shiro dari Solo menggema mengisi seluruh sudut ruangan.
Sementara puluhan remaja di Won N Tok asyik menggoyangkan tubuhnya. Meliukkan tangan dan kaki sambil sesekali badannya melakukan gerakan di lantai.
Sedikitnya 60 peserta memeriahkan ‘Love Is In the Air Hip Hop Battle Dance’ yang diselenggarakan Yello Hotel Jemursari. Peserta yang terdiri dari beberapa tim ini berasal dari Sidoarjo, Malang, serta Jakarta, dan tentu juga Surabaya.
“Awalnya saya nggak suka Waacking, karena kesannya kok seksi. Tetapi setelah makin mengenal tarian ini, saya justru makin suka. Karena seperti jadi diva,” ujar Jheny Ferlina, salah satu peserta.
Menurut siswa SMA Negeri 10 Malang ini, waacking pertama kali dilihat di sekolahnya. “Saya melihat guru ekstrakulikuler yang membawakan waacking. Saya jadi tertarik lalu gabung di ekstra kulikuler itu,” ungkapnya.
Jheny mengaku sempat mengalami cedera ketika berlatih. Tetapi bengkak di tangannya itu tak membuatnya kapok.
“Karena latihannya over jadi timbul bengkak di pergelangan tangan. Sampai sekarang belum hilang. Tapi, ya tetap aja terus berlatih,” katanya sambil tersenyum.
Sementara Wahyu Sulaiman menyatakan suka pada waacking karena tarian ini menuntut gerakan seluruh anggota tubuh. “Semua gerakan itu dengan iringan musik jadi indah. Dan saya suka waacking karena tarian ini nggak cuma buat cewek,” ujarnya.
Seperti Jheny, Wahyu pun sempat luka saat melakukan gerakan waacking. “Pernah keseleo di siku. Lutut juga memar waktu melakukan gerakan di lantai. Tapi ya tetap terus latihan dan ikut beberapa kompetisi seperti ini,” cetusnya. dit