iniSURABAYA – ‘Hidup adalah seni menggambar tanpa menghapus’. Demikian tulis Jasica Novaliana Devi di akun Instagramnya, Minggu (16/2/2019).
Artinya? “Kita tidak bisa menghapus masa lalu, namun kita bisa menambah pengalaman yg luar biasa, yang bisa diterima oleh memori otak untuk memberikan kesan yang lebih hebat dalam memaknai kehidupan, tanpa harus menghapus pengalaman yang lama,” begitu jawabnya kepada iniSurabaya.com.
Berbekal prinsip itu pula gadis yang akrab disapa Jeje ini menapakkan langkah setelah pengalaman yang dia lalui di ajang Miss Indonesia 2019. Di panggung beauty pageant itu, Jeje yang mewakili Provinsi Gorontalo menempati posisi 15 Besar.
“Saya mendapat banyak pelajaran baru di kompetisi tersebut,” imbuhnya saat ditemui di Lambe Toerah Foodcourt, Minggu (17/2/2019).
Gadis kelahiran Kediri, 19 November 1999 ini kemudian menambahkan,“Untuk semua pelajaran yang saya dapat selama karantina Miss Indonesia 2019 adalah selalu mencoba untuk nikmati proses.”
Karena, lanjut Jeje, seperti yang kita tahu bahwa kesuksesan datang apabila kita bisa menikmati dan bersyukur pada setiap prosesnya.
Manfaat lain yang dia peroleh dari kontes kecantikan ini adalah bisa menampilkan sisi feminin dirinya. “Menjadi seorang perempuan yang benar-benar perempuan adalah suatu tantangan bagi saya. Karena saya pada dasarnya adalah perempuan yang memiliki karakter tomboi,” tandasnya sambil tersenyum.
Namun, lanjut Jeje, dirinya tetap harus bertanggung jawab untuk menerapkan semua pelajaran yang didapat dari ajang Miss Indonesia yaitu tentang arti perempuan itu sendiri.
“Arti dari kata ‘MISS’ itu kan ‘Manner, Impressive, Smart, Social’. Maka, saya harus memiliki karakter dan kepribadian yang baik, mampu memberikan kesan yang luar biasa, cerdas, dan berjiwa sosial tinggi,” tegas Jeje yang masih tercatat sebagai mahasiswa Universitas Surabaya (Ubaya) Jurusan Psikologi. dit