
iniSURABAYA – Hoaks atau kabar bohong makin masif belakangan ini. Karena itu masyarakat diminta agar makin berhati-hati setiap menerima informasi yang belum tentu kebenarannya.
Salah satu hoaks yang sangat mengkhawatirkan itu adalah isu penggantian KH Ma’ruf Amin sebagai wakil presiden oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
“Ini harus saya sampaikan karena di masyarakat berkembang isu seperti itu. Itu adalah hoaks dan jangan percaya,” kata Mahfud MD di acara ‘Dialog Kebangsaan Seri VIII’ yang digelar di Stasiun Gubeng Surabaya, Kamis (21/2/2019).
Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan kemudian
menunjuk UU Pemilu yang membatasi ruang gerak Ahok untuk maju menjadi pengganti
Ma’ruf Amin. Dalam UU Pemilu, lanjut Mahfud, jelas ditegaskan bahwa pasangan
Calon Presiden dan Wakil Presiden dilarang mengundurkan diri.
“Jika mereka mengundurkan diri, maka diancam hukuman penjara maksimal 5 tahun dan denda maksimal Rp 5 Miliar,” tandas mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini.
Selain itu, ujar Mahfud, UU Pemilu juga mengatur bahwa Calon Presiden dan Wakil Presiden tidak boleh orang yang pernah dipenjara atau dipidana dengan ancaman hukuman 5 tahun.
“Kalau ada yang bilang berhalangan tetap, waktunya adalah 60 hari sebelum pemilu. Jadi tidak ada alasan apapun Ahok akan menggantikan Ma’ruf Amin,” tegas Mahfud yang kelahiran Sampang, Madura.
Mahfud meminta kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya pada informasi yang belum tentu kebenarannya. “Jangan percaya hoaks, apalagi sampai menyebarkan atau memproduksinya,” cetusnya.
Lebih lanjut Mahfud menyatakan bahwa pembuat hoaks bisa dari mana saja. “Menurut saya, yang bikin hoaks itu orang ketiga yang dilakukan untuk mengadu domba kedua kubu,” ujar dia.
Ironisnya, masih kata Mahfud, salah satu kubu yang akan berlaga untuk menjadi pemimpin bangsa kerap kali terhasut oleh informasi-informasi yang tidak benar. Mahfud lantas menyebut pihak-pihak yang suka memfitnah, mengadu domba, memupuk kebencian, permusuhan, menyulut perpecahan, dengan memproduksi hoaks adalah setan.
“(Hoaks) Itu kemudian (membuat) salah satu kubu termakan dan ikut bertengkar. Menurut saya yang bikin hoaks itu setan. Anaknya iblis pembuat hoaks itu,” imbuhnya.
Selain Mahfud MD, hadir pula dalam acara yang disajikan oleh Gerakan Suluh Kebangsaan tersebut antara lain, Alissa Wahid, dan budayawan Madura, D Zawawi Imron.
Kegiatan ‘Jelajah Kebangsaan’ dengan rute Merak-Banyuwangi ini dilaksanakan atas kerjasama PT Kereta Api Indonesia (KAI) dengan Gerakan Suluh Kebangsaan.
‘Jelajah Kebangsaan’ bertujuan untuk menyebarluaskan semangat positif kebangsaan, serta mengajak berbagai elemen masyarakat untuk membangun kesadaran berbangsa dan bernegara dalam rangka meyerukan pengokohan ikatan kebangsaan. dit