iniSURABAYA.com – Setelah hadir selama 11 tahun, The Sun Hotel Sidoarjo tak ingin hanya eksis. Agar bisa mempertahankan keberadaannya, manajemen hotel bintang 3 ini terus melakukan inovasi dan kreasi.
Salah satunya adalah renovasi pada sejumlah kamar sehingga diharapkan tamu bisa merasakan kenyamanan. Selain itu, juga menghadirkan menu-menu khas agar tamu dapat menikmati jamuan seakan di rumah sendiri.
Kolaborasi menu Indonesia-Tionghoa menjadi andalan The Sun Hotel pada hari Senin-Jumat. “Menunya bervariasi dan berganti agar tidak bosan bagi tamu yang longstay. Diantaranya ada koloke, ayam cabe kering, bumbu rujak, dan ayam kalasan,” ungkap Chef Agung kepada iniSurabaya.com, Jumat (29/3/2019).
Sedang pada hari Sabtu-Minggu disajikan menu tambahan berupa racikan makanan ala Barat. “Untuk breakfast kami ada tambahan pasta, gelatin vegetable, dan beef rollade,” imbuhnya.
Suasana sarapan di akhir pekan kian lengkap dengan hadirnya aneka bubur, seperti ayam ayam dan bubur Madura. Di stall terpisah di salah satu sudut ruangan restoran di lantai bawah The Sun Hotel itu tersaji aneka soto, seperti Soto Lamongan, Soto Kudus, dan Soto Madura.
“Aneka soto itu juga berganti setiap hari sehingga tamu bisa menikmati variasi menu yang berbeda-beda,” paparnya.
Untuk minuman, menurut Chef Agung, ada aneka minuman tradisional seperti wedang pokak dan wedang secang. “Minuman sehat dan cocok untuk musim hujan seperti sekarang. Bikin badan jadi hangat,” tegasnya.
Chef Agung menandaskan, ragam menu khas tradisional itu diharapkan bisa bersanding dengan aneka Chinese Food maupun menu-menu Western. “Kami memang ingin mengangkat potensi daerah lewat sajian menu yang berganti setiap harinya ini,” katanya.
Saat ini The Sun Hotel memiliki lebih dari 100 kamar yang terdiri dari 57 kamar Superior, dan 38 kamar Deluxe. Selain itu juga ada empat kamar Executive, dan dua kamar Suite. dit