
iniSURABAYA – “Apik?? Apik yo?” Begitu tanya Kohei Inoue dengan lantang setiap selesai menampilkan lagu yang dia bawakan di acara Surabaya Nihon Matsuri 2019 yang diselenggarakan di Universitas 17 Agustus 1945 (Untag), Senin (4/3) pagi.
Ucapan dalam bahasa Jawa yang diucapkan dengan nada medok itu kontan disambut penuh antusias dan tepuk tangan riuh penonton yang memenuhi Student & Enterpreneurship Center.
Trio musisi Jepang, Kohei Inoue bersama kedua rekannya, Ryohei Inoue dan Ishigaki Seiyama yang tergabung dalam trio AUN J Classic ini bertandang ke Surabaya dalam rangka memeriahkan acara Nihon Matsuri 2019.
Penampilan musik
rancak dengan alat musik tradisional Jepang tersebut digelar dua kali di tempat berbeda yakni Untag pada
pukul 09.00 hingga 10.30 dan ITS pada pukul 14.30 hingga 16.00.
Dari total sembilan lagu yang ditampilkan, dua diantaranya yang merupakan lagu daerah Indonesia yakni ‘Manuk Dadali’ dan ‘Kicir-Kicir’.
Sedang komposisi lainnya yang disajikan di konser bertajuk ‘Pengenalan Budaya Jepang dengan Alat Musik Jepang’ tersebut merupakan karya original dan lagu tradisional Jepang.
Ketika ditanya
mengenai persiapan untuk menampilkan kedua lagu daerah Indonesia tersebut,
Ryohei Inoue, sang pemain wadaiko menuturkan bahwa dua hari sebelumnya mereka
sudah berlatih di Jakarta bersama para pemusik tradisional Indonesia.
“Saya berharap melalui berbagai bentuk acara dan kerjasama termasuk acara AUN J dan Surabaya Nihon Matsuri ini dapat memperdalam saling pengertian dan mempererat ikatan persahabatan antara Jepang dan Indonesia,” papar Masaki Tani, Konsul Jenderal Jepang di Surabaya.
Penampilan trio AUN J ini termasuk dalam serangkaian acara sekaligus pembuka ajang tahunan Surabaya Nihon Matsuri 2019 yang diadakan oleh Konsulat Jenderal Jepang pada 9-10 Maret di Atrium Food Society Pakuwon Mall Surabaya. sum