Peringati Hari Perempuan Internasional, Para Wanita Ini Belajar Meracik Parfum

Peserta workshop meracik parfum asyik menjajal parfum dari berbagai bahan. Acara tersebut diadakan dalam rangka memeringati Hari Perempuan Internasional di Hotel Java Paragon Surabaya.

iniSURABAYA.com – Parfum memang sudah tak asing, khususnya bagi kaum Hawa. Tetapi membuat parfum tentu tak semua paham.

Bahkan ternyata parfum ada tiga katagori, yaitu Top, Middle, dan Base. Ketiga jenis parfum itu dibedakan dari kandungan bahan untuk membuatnya sehinggga menimbulkan aroma tertentu.  

Bacaan Lainnya

Parfum Top adalah untuk jenis aroma parfum yang ringan dan segar. Middle untuk aroma bunga atau floral, dan terakhir adalah Base yang memberikan aroma pekat dan tajam.

“Jika ingin memberikan kesan ringan dan segar, maka yang harus diperbanyak adalah jenis parfum Top,” kata Eldwen Wang dari Avue parfumeur.

Paparan mengenai jenis parfum dan kandungan bahan-bahannya ini disampaikan Eldwen Wang dan Dennis D Braunner dari Avue parfumeur di acara International Women’s Day atau Hari Perempuan Internasional yang disajikan di Java Paragon Hotel & Residences, Sabtu (9/3/2019).  

Eldwen Wang yang pernah belajar pembuatan parfum di Korea Selatan dan Dennis D Brauner dari Jerman ini mengajarkan beberapa tahap. Mulai dari pengenalan istilah parfum, jenis–jenis parfum, hingga prosentasi bahan yang harus dilakukan untuk membuat satu botol parfum.

Menurut Dennis, jika ingin memunculkan aroma yang pekat dan tahan lama, maka parfum jenis Base harus memiliki porsi minimal 50 persen dari satu botol. Jumlah persentase bibit parfum yang ditentukan ini berdasarkan jumlah tetes yang dimasukkan ke dalam botol parfum yang disediakan.

Pengetahuan yang disampaikan Eldwen dan Dennis ini mendapat perhatian serius dari para peserta workshop yang mayoritas perempuan. Beberapa diantaranya bahkan mengaku pelajaran yang didapat lewat acara tersebut sangat bermanfaat.

“Teknik pembuatan parfum ini sangat berarti. Karena saya yang memang punya keinginan membuat usaha parfum rumahan sendiri,” tegas Alicia, salah seorang peserta dari Malang.  

Komentar senada dilontarkan Natasha. Untuk mendapatkan pengetahuan yang diinginkan, perempuan ini bahkan rela menempuh perjalanan sekitar 3 jam dari kediamannya di Solo.

“Rumah saya memang Solo. Tetapi saat saya lihat ada pelatihan ini  saya langsung tertarik ikut,” ujarnya.

Natasha menegaskan, lewat paparan dari Eldwen dan Dennis dia jadi tahu perbandingan untuk membuat parfum. “Sekaligus saya jadi tahu jenis–jenis parfum yang cocok untuk saya pribadi,“ ujar Natasha.

Selain workshop meracik parfum, rangkaian kegiatan International Women’s Day juga diisi pelatihan kaligrafi yakni dengan teknik Brush Lettering yang diajakan oleh Jessyln Writes.

Peserta juga diajarkan teknik menulis menggunakan peralatan tulis menulis khusus sehingga menghasilkan tulisan indah yang bisa dijadikan hiasan di rumah.

“Acara ini merupakan apresiasi tersendiri bagi kaum hawa atas segala kontribusinya di lingkungan masing–masing,” ujar Rendy Eka Saputra, Public Relation Manager Java Paragon Hotel & Residences. dit

Pos terkait