Dari Ikan Asin, Mie Instan, hingga Karya Instalasi Ada di Pameran ‘Timur Liar’

Ikan asin, mie instan, dan krupuk yang sering ditemui di pasar-pasar ini diusung Ardi Kurniaji ke ajang pameran 'Timur Liar' di Yello Hotel Jemursari Surabaya.

iniSURABAYA.com – Karya seni bisa dalam bentuk apa saja. Tidak sebatas goresan di atas kanvas, atau patung atau karya instalasi. Ragam seni lainnya ada karya 2 dimensi, 3 dimensi, ilustrasi, kolase, dan karya temuan.
Untuk karya temuan ini, diantaranya adalah kreasi Ardi Kurniaji. Seniman asal Sidoarjo ini memajang barang-barang yang ditemukan saat ‘blusukan’ di Pasar Larangan, Sidoarjo.

Hasilnya? Ikan asin, mie instan, krupuk, dan bumbu rendang yang dianggap mewarnai kehidupan pasar basah itulah yang jadi gagasan untuk mengusungnya dalam pameran bertajuk ‘Timur Liar’ ini.

Kreasi Ardi Kurniaji ini menjadi bagian dari ratusan karya seni yang kini dipajang di area Meeting Room lantai dasar Yello Hotel Jemursari Surabaya. Sebanyak 300 karya hasil kreasi 115 seniman ini dipamerkan hingga Rabu (10/4/2019).

Menurut Dwiki Nugroho Mukti, penggagas pameran seni tersebut, Timur Liar Exhibition bertajuk ‘Folks’ ini menampilkan karya dari 13 komunitas seni dari seluruh Jawa Timur.
“Karya seni ini sudah dipamerkan di 10 kota di Jatim, mulai dari Malang, Banyuwangi, Lamongan dan berakhir di Surabaya,” ungkapnya kepada iniSurabaya.com.
Pria yang akrab disapa Komeng tersebut mengaku, ini untuk pertama kalinya gelar pameran yang melibatkan cukup banyak seniman muda dari beraneka komunitas.
“Tak ada kesulitan, karena mereka sudah punya kurator sendiri. Bahkan pendanaannya pun mandiri,” cetusnya. dit