iniSURABAYA.com – ‘Don’t Judge a Sketch by Its Scratches’, artinya kurang lebih adalah ‘jangan menilai sketsa (lukisan) hanya dari goresannya’.
Dari prinsip itulah, Mr D mencoba menghadirkan karya terbaru, dalam bentuk sketsa yang penyajiannya dipadukan dengan teknologi 3 D Augmented Reality (AR). Sebanyak 24 goresan tangan Mr D yang dikumpulkan dalam setahun belakangan dipajang di Visma Gallery Surabaya selama sepekan mulai Senin (22/4/2019).
“Sebagai karya seni, sebuah lukisan punya banyak makna. Melalui karya ini saya mencoba mempermudah pengunjung dan khususnya penikmat seni untuk mempermudah mereka dalam memahami gambar yang saya bikin,” ungkap Mr D kepada iniSurabaya.com.
Lukisan sketsa Mr D sebetulnya sudah bisa dinikmati secara langsung. Tetapi, jika memakai bantuan aplikasi SnapCard yang didukung teknologi 3D AR tersebut, sketsa Mr D jadi tampak lebih hidup, sebab akan menampilkan video plus suara.
‘White on Black’ yang diangkat Mr D sebagai judul acara pamerannya kali ini, diakui sebagai cara dia melihat kehidupan. “Hidup itu hitam dan putih, ada yang jahat dan ada pula yang baik,” papar pemilik nama asli Doddy Hernanto ini.
Dia lalu menunjuk dua karyanya yang jadi masterpiece dalam pameran tersebut, yang satu adalah ‘The Godfather’, sedang lainnya sketsa Mahatma Gandhi. “Keduanya mewakili sisi hitam dan putih itu,” tegasnya.
Karya lain yang diakui Mr D jadi favoritnya adalah sketsa Bung Karno. Dalam gambar tersebut dia memadukan sosok Sang Proklamator dengan manuskrip Proklamasi.
“Beliau sosok yang tak akan tergantikan. Saya sangat salut dengan segala keberanian dan pemikirannya untuk bangsa ini,” ungkap si gitaris ‘One Finger’ ini.
Pameran tunggal ini merupakan yang kedua kali setelah sebelumnya digelar di Bali. Semua karyanya dipaparkan di selembar kertas warna hitam ukuran A3, dibubuhi goresan pensil putih sehingga membentuk sebuah gambar. dit