
Johnson’s mengunjungi 15 kota di Indonesia untuk mengedukasi masyarakat dan membantu bayi agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal melalui pijat bayi.

iniSURABAYA.com – Sentuhan dan pijatan sang ibu pada bayi bisa menjadi proses komunikasi antara orang tua dan buah hatinya. Sebab, melalui interaksi ini orang tua akan mengetahui isyarat non verbal yang dilontarkan oleh bayinya.
“Kita jadi tahu kalau menangisnya begini artinya dia (bayi) maunya ini,” begitu tutur Gina Puspanti Anggraeni, PSO Johnson Baby saat ditemui di acara ‘Program Sentuhan Cinta dan Lokakarya Pijat Bayi di Indonesia’ yang diselenggarakan Johnson’s di Hotel Ibis Style Jemursari Surabaya, Sabtu (6/4/2019).
Menurut Gina, proses pijat bayi dilakukan dalam enam tahap, yaitu mulai wajah, dada, perut, tangan, kaki, dan punggung. “Masing-masing gerakan dilakukan enam kali dengan hitungan delapan detik. Waktu yang diperlukan untuk pemijatan bayi ini hanya sekitar lima belas menit,” tutur Gina.
Proses pijat ini harus jadi satu kesatuan dan dilakukan setiap hari dua kali, yaitu pagi dan malam menjelang tidur. Pijatan bayi saat menjelang tidur bermanfaat untuk meningkatkan kualitas tidur bayi sehingga tidak mudah bangun waktu malam.

“Biasanya bayi kan suka bangun tengah malam. Pijatan jelang tidur menurunkan kemungkinan bayi bangun tengah malam,” cetusnya.
Gina menambahkan, pijat pada pagi disarankan menggunakan oil, sementara saat menjelang tidur pakai lotion. Tujuannya, selain menambah kenyamanan bayi saat dipijat juga menghindari terjadinya iritasi pada kulit yang dipijat.
“Pastikan ketika dipijat bayi tidak rewel. Kalau dia nangis, jangan dipaksa. Selesaikan dulu apa yang dia inginkan,” tuturnya mengingatkan.
Ditekankan Gina, kenyamanan bayi harus menjadi pertimbangan utama saat melakukan pijatan. “Karena itu, si bayi betul-betul harus dalam keadaan siap dipijat, dan tidak menangis,” tandasnya.
Gina cenderung mengungkapkan pijatan bayi ini sebagai ‘Sentuhan Cinta’. Sebab, pijat bayi ini lebih berupa sentuhan pada bayi dan bukan ‘tekanan’.
“Sentuhlah tubuh bayi ini dengan kelembutan. Kalaupun ada tekanan, seperti menekan bola mata kita. Jadi lebih berupa usapan daripada tekanan yang kuat,” katanya. dit