iniSURABAYA.com – “Seberapa penting musisi merekam lagu dalam format kaset?”
Pertanyaan itu dilontarkan Adrian, salah seorang peserta Workshop Rilis Album Format Kaset yang diselenggarakan di Function Hall House of Sampoerna, Sabtu (27/4/2019).
Merespons pertanyaan tersebut, Yanuar Achbar dari Agogo Record menegaskan bahwa kaset tidak hanya menjadi media penyimpanan. “Kaset itu juga sebagai budaya. Agar tetap lestari maka kita harus mempertahankannya,” tandas Yanuar.
Lebih lanjut, Yanuar juga memaparkan kelebihan merekam lagu dengan kaset dan CD. Diakuinya, kaset jauh lebih unggul dibanding compact disc (CD) di berbagai bidang.
“Selain bisa didaur-ulang, kualitas suara kaset lebih bagus dari CD,” tegasnya.
Yanuar juga mengungkap fakta menarik. Menurut Yanuar, dipakai atau tidak, lagu yang terdapat dalam CD akan hilang dengan sendirinya dalam kurun waktu 20-50 tahun. Sedangkan kaset tidak, kecuali jika pita kaset berjamur.
Kalaupun berjamur, lanjut Yanuar, dapat diatasi dengan memutar roll pita dengan pensil atau spidol secara berulang-ulang. Cara ini cukup ampuh dan praktis untuk menghilangkan jamur.
Mengenai pemasaran, Yanuar menuturkan bahwa memasarkan album yang dirilis dengan format kaset bisa dilakukan siapapun dan mengeluarkan sedikit modal. Namun untuk bisa berhasil, dirinya berbagi tips mengenai cara pemasaran yang efisien.
“Pertama kalian harus tahu genre musik sendiri dulu. Kemudian bisa menentukan ke penjual kaset mana yang harus dituju untuk menjual album, karena setiap penjual kaset memiliki jaringan tersendiri berdasarkan musik genre tertentu,” urainya.
Yanuar meyakini bahwa merilis album dalam format kaset memiliki prospek bagus, dan nilai jual tinggi. Setiap satu kaset terjual sebanding dengan 5.000 striming di aplikasi musik daring sekelas Spotify dan iTunes.
Workshop yang menjadi penutup dari rangkaian acara Pameran Museum bertajuk ‘Indonesia Bermusik’ ini diikuti sekitar 27 peserta yang sebagian besar adalah musisi indie dan underground.
Selain Yanuar Achbar, workshop tersebut juga menghadirkan dua musisi indie Surabaya, yakni Ryanka (Mooikite), dan Fajro (Tuan Tanah). Kepada para peserta workshop yang sebagian besar masih muda, Yanuar sempat berbagi suka duka menikmati kaset.
“Kaset bukan hanya dapat merekam lagu untuk album. Dulu sebelum ada internet, kaset digunakan untuk merekam lagu rekomendasi yang diberikan untuk teman,” tuturnya.
Yanuar mengakui, sejak infasi teknologi digital dalam industri permusikan, metode rilis kuno seperti vinyl dan kaset mulai ditinggalkan. Meski begitu ia tak menampik bahwa kaset masih mendapat tempat khusus di hati penggemarnya.
“Ada sensasi dan keunikan tersendiri saat mendengarkan lagu dari kaset sambil membaca lirik lagu yang tersedia,” paparnya. sum