
iniSURABAYA.com – Pengunjung ‘Pasar Malem Tjap Toendjoengan’ (PMTT) yang digelar di Pakuwon City Surabaya disuguhi aneka menu tradisional dari Pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi, Papua, dan Bali, Kamis (9/5/2019) malam.
Pasangan Cak & Ning Suroboyo yang mengenakan busana adat dari masing-masing daerah itu membawa ragam menu tersebut di atas nampan ke hadapan pengunjung.
Ragam makanan yang dibawa di panggung utama
PMTT adalah Cemoe dan Putri Mandi mewakili menu Pulau Jawa, Bika Ambon dan
Rendang (Sumatera), juga Klapertart dan Es Pisang Ijo (Sulawesi).
Selain itu masih ada makanan tradisional dari Bali yaitu Sate Lilit dan Tum Ayam, serta Kue Lontar dan Sate Ikan Sambal Colo-colo dari Papua.
“Kami ingin menghadirkan makanan yang
merepresentasikan menu dari pulau-pulau di Indonesia. tetapi Indonesia kan
sangat luas, jadi nggak bisa pilih semua,” ungkap Hendro Agung Wibowo, Creative
Staf Fiber Crème kepada iniSurabaya.com.
Menurut Hendro, menu dari berbagai daerah
itu dipilih dengan selektif sehingga ditemukan jenis makanan yang kurang
dikenal masyarakat. “Tujuan dari kegiatan ini kan untuk lebih mengenalkan ragam
masakan Tanah Air yang sangat banyak agar lebih dikenal lagi,” tegasnya.
Hendro lalu menunjuk cemoe sebagai contoh. “Siapa
yang pernah minum cemoe ini? minuman ini masih sangat asing bagi sebagian
masyarakat. Juga Klapertart belum begitu familiar. Karena itu kami bawa
keliling ragam rasa yang dimilki Indonesia,” imbuhnya.
Ditemui di tempat yang sama, Ikka Marissa Roberta, Social Media Manager Fiber Crème menyatakan bahwa makanan tradisional Nusantara tersebut diracik menggunakan bahan Fiber Crème.
“Bahan masakan ini sehat, tinggi serat, dan bisa digunakan sebagai pengganti santan. Fiber Crème dibuat dari serat alami singkong atau oligo sakarida,” tuturnya. dit