Banyak Dipasarkan Lewat Online, Alfan: Cermati Produk Kecantikan yang Tidak Ada Ijin BPOM

Suasana peresmian DNI Clinic Cabang Pacarkeling. Saat ini DNI Clinic tersebar di empat titik lokasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Surabaya di bidang kecantikan.

iniSURABAYA.com – Masyarakat diharapkan mencermati setiap menggunakan produk kecantikan yang beredar di pasar. Sebab, dikhawatirkan bukan hasil bagus yang diperoleh melainkan wajah rusak dan gosong.

Menurut Alfan Wahyudin, Chief Operation Officer (CEO) DNI Skin Centre Surabaya, sebagai kota urban, warga Kota Surabaya sudah makin peduli pada pemeliharaan kesehatan tubuh, khususnya yang berkaitan dengan kecantikan.

Bacaan Lainnya

“Sehingga apa pun klinik maupun produk kecantikan yang masuk ke Surabaya tidak ada penolakan. Masyarakat selalu ingin mencoba. Setelah merasakan manfaatnya dan harga sesuai, mereka akan menjadi pelanggan tetap,” tegasnya kepada iniSurabaya.com.

Maka wajar bila banyak produk klinik kecantikan membanjiri pasar, terutama yang belakangan dipasarkan melalui jaringan daring. “Sebelum pesan, sebaiknya periksa dan cari informasi lebih dulu apakah sudah ada sertifikasi BPOM sehingga ada jaminan keamanan produk tersebut,” begitu pesannya.

Alfan menekankan, meski DNI Clinic juga melayani pembelian secara online, tetapi produk yang tersedia dipastikan sudah melalui sepengetahuan dokter.

“Produk kecantikan banyak mengandung bahan berbahaya. Sehingga jika tidak cermat dalam memilih dikhawatirkan tidak membuat kulit jadi lebih baik malah jadi rusak,” tandasnya.  

Alfan memaparkan pula, bisa jadi dalam jangka pendek, produk kecantikan itu bisa memberi hasil baik. Tetapi bukan tidak mungkin penggunaan dalam jangka waktu lama akan membuat kerusakan permanen pada kulit.

“Sangat mungkin sebulan, dua bulan atau bahkan setahun bisa bikin kulit cerah, glowing. Tetapi belakangan kulit gosong, muka keriput karena memakai produk yang salah,” imbuhnya.  

Saat ini DNI Clinic sudah ada empat di Surabaya, yaitu di Gunawangsa Mall, Pacarkeling, Manukan, dan Petemon. “Nanti yang paling besar di Dharmahusada,” ujar Alfan.  

Di seluruh Indonesia, DNI Clinic yang berkembang dari Pulau Bali ini sudah ada 23 cabang yang tersebar di sembilan kota. Selain 9 klinik di Bali, lainnya ada di Jakarta, Makasar Lombok, Jakarta, Tangerang, Banyuwangi , Gresik, dan Surabaya. dit

Pos terkait