
iniSURABAYA.com – Menunggang gajah menjadi atraksi favorit pengunjung Kebun Binatang Surabaya (KBS). Karena itu, pihak KBS melakukan inovasi agar pengunjung tidak bosan dan tetap merasakan sensasinya.
Diantaranya yang dilakukan adalah membuat zona baru untuk tracking gajah. “Kalau selama ini single jalan kotak biasa, sekarang ada trackingnya. Masuk air terus naik bukit,” papar Chairul Anwar, Direktur Utama Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya (KBS).
Diakui Chairul Anwar, KBS tetap menjadi idola masyarakat sebagai tempat rekreasi, khususnya di musim libur Lebaran. Di setiap momen Idul Fitri, pengunjung KBS selalu membeludak belasan hingga puluhan ribu orang.
Dan wahana yang
jadi favorit diantaranya adalah menunggang gajah. “Karena itu kami terus
mengupayakan inovasi agar KBS tetap menarik dikunjungi, meski pengunjung sudah
beberapa kali ke sini,” imbuhnya.
Jogging track yang dilalui adalah rerimbunan pepohonan sehingga seperti masuk dalam kawasan hutan. Satu gajah bisa mengangkut tiga hingga empat orang penumpang selama satu atau dua menit untuk satu kali putaran.
Yang juga unik adalah paket Breakfast with Elephant (BWE). “Jadi ketika sang anak naik gajah, orangtuanya bisa menunggu sambil menikmati makanan ala Suroboyoan,” ungkap Wini Hustiani, Humas KBS kepada iniSurabaya.com, Rabu (5/6/2019).
Menu yang disajika antara lain nasi pecel, lontong balap, dan semanggi. Untuk menikmati fasilitas ini pengunjung dikenakan tiket Rp 85.000.
Tiket BWE ini
diluar tiket masuk yang dibayar saat hendak memasuki wahana KBS sebesar Rp
15.000 per-orang. “Dengan membayar sebesar Rp 85.000 itu, selain dapat menu
makanan ala Suroboyoan, pengunjung juga bisa foto bareng satwa,” imbuhnya.
Informasi lain yang diperoleh iniSurabaya.com, pada hari pertama Idul Fitri kali ini hingga pukul 12.00 tercatat pengunjung 7.000 orang. “Pada hari pertama memang belum banyak pengunjung, karena mereka kan masih silaturahmi ke keluarga lebih dulu,” cetus Wini. dit/ita