
iniSURABAYA – Beragam jenis kegiatan seni, termasuk juga menggambar, terbukti dapat membawa pengaruh positif bagi kesehatan mental seseorang.
Bahkan pada mereka yang punya keterbasan fisik macam anak-anak difabel. Meski memiliki keterbatasan mendengar atau tuli, terbukti anak-anak ini memiliki kemampuan tak berbeda dengan yang normal.
Lewat aktivitas seni yang mereka lakukan, para penyandang disabilitas ini malah menjadi lebih tenang. Kegiatan tersebut sekaligus melatih konsentrasi dan fokus kepada suatu objek sehingga melatih keseimbangan otak.
Suasana itulah yang terlihat pada acara
memperingati Hari Anak Nasional yang digelar Yello Hotel Jemursari Surabaya,
Sabtu (27/7/2019). Sekitar 15 orang anak difabel dari
Yayasan Pembinaan Anak Cacat Semolowaru Surabaya bersama komunitas Doodle Art
Surabaya gabung dalam acara Fund Doodle Art.
Kegiatan yang diadakan di Restoran Wok N Tok ini diawali dengan penampilan anak-anak difabel bernyanyi bersama yang dilanjutkan pertunjukan sulap.
Puncaknya, anak-anak difabel ini bersama orangtua masing-masing mulai
beraksi menggambar doodle art. “Kegiatan ini merupakan bentuk
peduli terhadap anak-anak difabel yang tentu memiliki hak yang sama dengan anak
lain,” ujar Ita Tania, Hotel Manager Yello Hotel Jemursari Surabaya.
Melalui Fund Doodle Art, Ita Tania berharap anak-anak Indonesia selalu semangat. Aktivitas kesenian itu juga bertujuan untuk memupuk kebersamaan anak dan orang tua, serta sekaligus menjadi media terapi bagi anak-anak penyandang cacat melalui menggambar dan mewarnai.
“Kegiatan ini sekaligus wujud dukungan bagi masa depan mereka yang cerah,” tuturnya. dit