iniSURABAYA.com – Gara-gara tak bisa mengendalikan diri, Zara Jkt48 hamil di luar nikah. Tak ingin aborsi, Zara kemudian berupaya menyembunyikan kehamilannya hingga pada suatu siang, saat duduk di pinggir lapangan basket dan Zara terbentur bola basket.
Zara pun dibawa ke UKS untuk menjalani pengobatan. Di sinilah kehamilan Zara diketahui yang membuat geger guru hingga keluarga Zara maupun Angga Yunanda, cowok yang menghamilinya.
Kisah tragis ini tentu bukan kejadian sebenarnya. Drama tidak menyenangkan itu dialami Zara dan Angga lewat film terbaru mereka, ‘Dua Garis Biru’. Di film yang bakal tayang serentak mulai Kamis (11/7/2019) itu Zara dapat peran sebagai tokoh Dara, sedang Angga memerankan tokoh Bima.
Untuk mendalami peran sebagai ibu hamil, Zara mengaku sempat kesulitan. Namun pemilik nama Adhisty Zara Sundari Kusumawardhani ini tak mau menyia-nyiakan film yang baginya merupakan langkah besar tersebut.
“Untuk memerankan karakter Dara, saya melakukan observasi, misalnya tanya ke mama gimana perilaku ibu hamil seperti cara berjalan. Saya juga mencari referensi di internet mengenai ibu hamil,” ungkap Zara.
Angga, pun mengalami kesulitan yang sama dengan Zara. Angga mengaku butuh pendalamam lebih untuk memerankan karakternya. “Saya dituntut melakukan dan menyampaikan apapun di film ini secara jujur. Bagaimana mendalami karakter yang related kepada teman-teman,” tegasnya.
Untuk melakukan karakter dalam film itu, Angga menyatakan perlu banyak waktu. Tetapi, baik Zara maupun Angga sama-sama menikmati proses penggarapam film.
“Menggarap film ini, menyenangkan dan susah pada saat bersamaan,” tutur Zara.
Gadis asal Bandung ini berpesan kepada kaum remaja, agar tidak mencontoh Bima maupun Dara, dua tokoh sentral dalam film ‘Dua Garis Biru’. Karena, lanjut Zara, film ini hanya sebagai contoh serta untuk direnungkan tentang bagaimana memilih pergaulan dan teman agar tak salah langkah.
“Jangan sampai ada remaja seperti Bima dan Dara. Sebab, masa depan kalian panjang. Film ini semoga bisa jadi refleksi kalian dalam pergaulan dan berteman,” pesan gadis berusia 15 tahun ini.
Karena itu pula, Zara menegaskan pentingnya sex education pada remaja. “Sex education bagi remaja seperti kita sangat penting. Jangan sampai kita (remaja) mencari tahu sendiri dan menjadi salah pemahaman,” imbuhnya. dit