iniSURABAYA.com – Geliat di ranah E-Sports diwarnai kabar tidak menggembirakan. Suasana tidak nyaman ini mencuat ketika Montoon memberlakukan tarif sebesar Rp 15 miliar untuk slot MPL (Mobile Legends Pro League) yang berjumlah 8 orang.
Kebijakan itu tak ayal membuat pihak Louvre, salah satu tim e-Sports merasa keberatan. Buntutnya, Louvre membuat petisi yang isinya menolak bea untuk slot MPL tersebut.
Dalam petisi itu juga meminta adanya mediasi dan diskusi terbuka khususnya mengenai aturan baru terkait pembelian slot seharga Rp 15 miliar dan hanya diikuti delapan tim, sedang di negara lain gratis.
Hanya dalam waktu empat hari, sejak dirilis per-1 Juli 2019, petisi http://chng.it/LjXVbZym itu sudah mendapat respons sebanyak 42.522 dukungan. “Kami harap bisa mencapai angka 50.000,” ujar Erick Herlangga, owner dari Louvre E-Sports.
Erick menambahkan,“Saya teringat ketika Bapak Presiden berbicara mengenai e-Sports dalam debat capres beberapa waktu lalu lebih menekankan peranan digital ekonomi dan pemeretaan ekonomi. Kami juga senang Bapak Presiden support kami dengan Piala Presiden Mobile Legend sehingga tim Indonesia baru saja menyabet gelar All indonesia Final di Asia Tenggara.”
Erick menyesalkan adanya aturan beli slot Rp 15 miliar yang hanya ada di Indonesia, sementara di negara lain bisa gratis. Selain itu Moonton juga hanya mempertandingkan delapan tim.
“Ini akan merusak prestasi atlet. Juga ditambah monopoli tournament,” tandasnya.
Karena itu, Louvre E-Sport berharap Moonton memberi peluang untuk mediasi agar prestasi atlet tetap terjaga. “Apalagi Sea Games sudah dekat. Dengan banyaknya turnamen, prestasi atlet sudah terbukti sangat baik. Bahkan sekarang kita merajai Asia Tenggara,” ungkapnya.
Semenjak dari berita ini ditayangkan, pihak Moonton masih belum mengeluarkan klarifikasinya. dit