Kopi Jatim Banyak di Ekspor ke Jepang dan Amerika Serikat dalam Bentuk Biji dan Kopi Instan

0
1448
Kepala Dinas Disperindag Provinsi Jawa Timur, Drajat Irawan bersama Yusuf Karim Ungsi meninjau stand peserta lomba di ajang Festival Kopi Jawa Timur 2019 di Open Space Grand City Surabaya, Rabu (7/8/2019).

iniSURABAYA.com – Indonesia saat ini masih menempati posisi ke-4 produsen kopi terbesar dunia setelah Brasil, Vietnam, dan Kolombia. Pada tahun 2017 jumlah produksi kopi negeri ini mencapai 666,99 ribu ton.  

Produksi kopi Jawa Timur pada tahun yang sama mencapai 65,41 ribu ton atau berkontribusi lebih dari 10 persen rata-rata produksi kopi Nasional. Bersama Sumatera Selatan, Lampung, Aceh, dan Sumatera Utara, Jawa Timur termasuk lima provinsi penghasil kopi terbesar di Indonesia.

Terdapat lima kabupaten penghasil utama kopi di Jawa Timur, yaitu Banyuwangi, Jember, Kabupaten Malang, Bondowoso, dan Kabupaten Blitar.

“Dengan komposisi ini, kopi merupakan salah satu komoditi yang sangat penting dalam industri makanan-minuman di Indonesia, termasuk Jawa Timur,” tegas Drajat Irawan, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim, Rabu (7/8/2019) malam.

Ditemui di tengah acara Festival Kopi Jawa Timur 2019 di Open Space Grand City Surabaya, Drajat mengungkapkan bahwa kopi yang berasal dari wilayah Ijen, yakni di Bondowoso dan sekitarnya, telah mendapat sertifikat Indikasi Geografis (IG) pada tahun 2013.

“Kopi Arabica Java Ijen Raung sudah meraih IG. Kopi jenis ini sangat terkenal di luar negeri dengan sebutan Java Coffee,” tandasnya.

Drajat menambahkan,“Tahun 2019 Jatim kembali mengusulkan IG untuk Kopi Hyang Argopuro. Diharapkan ada kopi-kopi Jatim lain yang mendapat IG.”

Drajat memaparkan pula, ekspor kopi dan olahan kopi Jatim pada tahun 2018 mencapai 187,09 juta dollar AS. Sebagian besar berupa biji kopi belum diolah (73,05 persen) dan kopi instan (22,17 persen), sisanya berupa kopi bubuk, biji kopi panggang (roasted), dan minuman kopi lainnya.

“Negara utama tujuan ekspor kopi antara lain adalah Mesir, Jepang, Italia, Amerika Serikat, dan Taiwan,” urainya.

Sementara itu, impor kopi dan olahan kopi Jatim pada tahun 2018 mencapai 90,35 juta dollar AS. Sebagian berupa biji kopi belum diolah (49,86 persen) yang berasal dari Vietnam, Brasil, dan Papua Nugini. Dengan demikian, neraca ekspor-impor kopi Jatim pada posisi surplus. dit

Comments are closed.