Setiap Tur Pandji Selalu Sebut Surabaya Jadi Kota Tujuan, Begini Alasannya

Pandji Pragiwaksono (tengah) tampil di hadapan penggemarnya di Ballroom Palm Park Hotel Surabaya didampingi Dodit Mulyanto (kanan) dan Andi Wijaya (Awwe).

iniSURABAYA.com – Pandji Pragiwaksono kembali hadir menghibur penggemarnya, terutama penikmat panggung hiburan stand-up komedi. Pentas bertajuk ‘Hiduplah Indonesia Maya’ itu yang digelar di lima kota itu diawali di Surabaya, Sabtu (17/8/2019).

Setelah itu, kegiatan berikutnya disajikan di Bandung (31/8), Medan (21/9), Makassar (5/10), dan Balikpapan (26/10). Mengenai pemilihan Surabaya jadi pentas awal ‘Hiduplah Indonesia Maya’, Pandji menegaskan bahwa yang menentukan jadwal sepenuhnya Gudlive sebagai promotor acara tersebut.

Bacaan Lainnya

“Bukan saya yang pilih kota-kotanya. Tetapi memang setiap kali tur, saya selalu sebut kota Surabaya karena paling pecah pasti,” tegas Pandji saat ditemui iniSurabaya.com sesaat sebelum pentas di Ballroom Palm Park Hotel Surabaya.

Ayah dua anak ini mengapresiasi respons warga Kota Surabaya yang selalu penuh antusiasme setiap menyaksikan pertunjukannya. “Karena itu, saya selalu senang manggung di sini (Surabaya),” paparnya.  

Mengenai materi yang disajikan di pentas ‘Hiduplah Indonesia Maya’, Pandji menuturkan candaan yang ia bawakan sebagian besar tentang perilaku di dunia maya. Menurut Pandji, masyarakat Indonesia ketika berkomentar di sosial media sangat ‘liar’.

“Di internet cenderung bebas omong ketimbang di dunia nyata!” tandasnya.

Disamping materi tentang isu nasional yang sedang berkembang akhir-akhir ini, Pandji juga terbiasa membaca koran lokal di setiap tur-nya untuk mencari bahan banyolan. Mulai dari wacana tentang tes urin sebelum menikah di Tulungagung hingga berita kriminal pun bisa diolah menjadi sajian lawakan khas Pandji yang mengena bagi masyarakat setempat.

Tidak hanya menghibur di panggung pertunjukan, dalam kunjungannya di Surabaya ia selalu menyempatkan diri untuk menyambangi komunitas stand-up comedy lokal.

“Saya selalu apresiasi minat dan semangat belajar teman-teman komunitas stand-up Surabaya,” tuturnya

Kehadirannya sebagai senior komika selalu dinanti bagi komika-komika pemula untuk bertukar pikiran, berbagi pengalaman dan cara mengembangkan materi stand-up.

Dalam stand-up comedy, lanjutnya, konsistensi itu sangat penting. Karena dari konsistensi tersebut lahir bakat-bakat unggul seperti Dodit Mulyanto dan Awwe, yang juga merupakan komika pembuka dalam tur stand-up ‘Hiduplah Indonesia Maya’. sum

Pos terkait