iniSURABAYA.com | MOJOKERTO – Sampah masih menjadi ‘pekerjaan rumah’ masyarakat di negeri ini. Apalagi sekelompok masyarakat yang masih memegang kuat tradisi nenek moyang.
Misalnya pemahaman bahwa popok bayi tidak boleh dibakar, karena diyakini bisa menimbulkan ‘suluten’ (seperti luka bakar di bagian bayi). Tak heran bila banyak ibu membuang popok di sungai.
Akibatnya sampah popok paling banyak ditemukan mengotori sungai. Kondisi tersebut menjadi titik perhatian Aliansi Air Mojokerto yang bersama Multi Bintang Indonesia menggelar aksi Bersih Sungai Cumpleng.
Gerakan bersih-bersih anak Sungai Brantas ini dilakukan selama tiga hari berturut-turut, Selasa-Kamis (5-7/11/2019). “Setelah melakukan aksi kebersihan secara estafet, kami berhasil mengumpulkan berton-ton sampah. Ini menjadi hari yang luar biasa bagi kami karena bisa berbuat sesuatu buat masyarakat sekitar,” kata Murk Spits, President Director PT Multi Bintang Indonesia, Kamis (7/11/2019).
Murk Spits berharap kegiatan tersebut tidak dilakukan sekali itu saja. “Ini adalah awal untuk kegiatan kami selanjutnya, agar Cumpleng benar-benar bisa bersih,” tutur Murk.
Menurut Murk, aksi bersih-bersih Sungai Cumpleng ini dilakukan bersama lebih dari 2.500 relawan, Aliansi Air Mojokerto, Bank Sampah Mojokerto, serta berbagai komunitas setempat.
Gerakan sosial itu diiringi
dengan program edukasi tata kelola sampah sebagai langkah awal dari gerakan
tiga tahun dalam memulihkan kebersihan Sungai Cumpleng.
Ditemui di tempat yang sama, Pungkasiadi, Wakil Bupati Mojokerto pun menekankan
bahwa sungai bukan tempat sampah, melainkan sumber kehidupan. “Sungai yang
kotor akan jadi pemicu musibah lainnya,” tandas Pungkasiadi.
Dia menambahkan, Mojokerto memiliki beberapa sungai yang masih jadi sumber kehidupan bagi warga masyarakat setempat. “Karena itu, sudah sepantasnya kita semua memberi perhatian khusus untuk menjaga kebersihannya,” ucap Pungkasiadi.
Aksi bersih-bersih sungai yang digelar dalam rangka ulang tahun ke-88 MBI tersebut juga diisi dengan kegiatan penggalangan dana. Sebanyak 12 karyawan Multi Bintang melakukan lari estafet River2River sepanjang 88 km dari Sungai Cumpleng dan dua sungai lainnya di Mojokerto dalam tiga hari (5-7/11/ 2019).
Donasi ini akan digunakan untuk instalasi jebakan sampah bambu di sungai, kegiatan bersih-bersih sungai bank sampah, dan program pendidikan pengelolaan sampah di Sungai Cumpleng selama tiga tahun yang dilakukan oleh Aliansi Air Mojokerto dan Bank Sampah Mojokerto.
Target pendanaan yang ingin dicapai adalah sebesar Rp 1 miliar. “Untuk setiap Rp 250 juta yang terkumpul, Yayasan Sahabat Multi Bintang akan menambah Rp 100 juta lagi untuk inisiatif ini,” kata Ika Noviera, Corporate Affairs Director PT Multi Bintang Indonesia. dit