
Anggota Ikatan Wanita Pelukis Indonesia (IWPI) Jawa Timur menggelar pameran bertajuk 'MOMiracle'. Pameran yang berlangsung hingga 11 Januari 2020 itu memajang 34 karya lukis beragam media dan gaya lukisan.

iniSURABAYA.com – Perempuan bertutur tentang perempuan, tentu punya persepsi yang berbeda-beda. Ekspresi mengenai sosok ibu itulah yang dituangkan anggota Ikatan Wanita Pelukis Indonesia (IWPI) Jawa Timur dalam pameran bertajuk ‘MOMiracle’.
Kegiatan yang berlangsung mulai Jumat (13/12/2019) memajang 34 lukisan karya 34 anggota IWPI di Galeri Paviliun House of Sampoerna Surabaya. uniknya, para peserta pameran ini tidak semuanya pelukis murni.
Diantaranya ada yang berprofesi sebagai guru, pensiunan PNS, dan ibu rumah tangga. “Mereka disatukan oleh visi yang sama yaitu perempuan dapat terus berkontribusi bagi dunia seni,” tegas Esti S Ardian, Ketua IWPI Jatim.
Menurut Esti, pameran yang berlangsung hingga 11 Januari 2020 itu dijadikan sebagai ruang bagi para pelukis IWPI Jatim untuk menunjukkan semangat dan sisi lain dari perempuan yang terus bisa seimbang dalam berkarir dan berkarya.

Karya-karya yang dipamerkan merupakan penggambaran dari optimisme perempuan dalam memandang kehidupan. Avy Salma sebagai pelukis paling muda dalam gelaran pameran ini misalnya mengekspresikan optimisme itu lewat karyanya berjudul ‘Hope’.
“Lukisan ini mencoba bercerita tentang sebuah harapan, doa serta cinta sebagai seorang perempuan muda yang nantinya menjadi seorang ibu,” ujar gadis yang akrab disapa Salma ini.
Pameran itu juga menghadirkan karya mendiang K Djuwito yang berjudul ‘Hutanku Hatiku’. Lewat karyanya itu sang pelukis yang tetap berkarya hingga akhir hayatnya itu menceritakan kerinduannya pada waktu yang dihabiskan bersama ibunya di hutan kala itu.
“Hutan jadi objek karyanya, karena hutan dianalogikan memiliki arti yang sama dengan seorang perempuan, yaitu sumber segala kehidupan dan segala perlindungan,” tegas Aimee, Ketua Pelaksana Pameran MOMiracle.
Aimee berharap, pameran itu bisa menjadi penghargaan kepada kasih ibu dan semua perempuan. “Seperti tumbuhan mencintai air dan sinar matahari,” ungkapnya.

Selain itu, Aimee juga ingin ‘MOMiracle’ dapat menginspirasi banyak perempuan dengan berbagai latar profesi dan usia bisa terus berkarya dan bermanfaat bagi kesenian di Jawa Timur.
Sementara Rani Anggraini, selaku manager House of Sampoerna berharap agar masyarakat luas bisa lebih mengenal dan mengapresiasi pelukis-pelukis perempuan di Jatim yang meski memiliki latar belakang beragam, namun terus aktif menciptakan karya.
“Semoga semangat peserta pameran ini dapat menginspirasi generasi muda sehingga mampu berkontribusi serta mengasah kreativitasnya untuk terus berkarya,” cetus Rani. dit