iniSURABAYA.com – Setelah berhasil dengan proyek seni yang digelar bulan Mei lalu, Outside The Box kembali menghadirkan proyek serupa dengan wajah baru di lantai 2M Pakuwon Mall Surabaya mulai Jumat (20/12/2019).
Masih dengan karakter Luna yang berkemampuan untuk Lucid Dreaming, dalam modern art exhibition and entertainment kedua duo founder Outside The Box, Eva Tamara dan Nico Gunawan mengusung tema ‘Lume’.
Dengan narasi yang jauh berbeda dengan Lucid Dream sebelumnya, Lume mengisahkan tentang Luna yang telah menyadari kemampuannya untuk mengendalikan mimpinya sendiri.
“Namun, orang yang berkemampuan Lucid Dreaming punya efek samping yaitu terjebak antara dunia paralel,” ujar Nico Gunawan, Creative Director Lucid Dream.
Inilah yang menjadi highlight dari tema proyek seni kali ini. Pengunjung akan dibawa Luna menjelajahi dunia dunia nyata dan mimpi, serta menjelajah dimensi waktu.
Terdapat 10 instalasi seni dengan latar cerita berkesinambungan. Dari kesepuluh instalasi tersebut Outside The Box tetap melibatkan para seniman lokal untuk menyumbangkan karya seninya.
“Kami tetap ingin menjadi wadah bagi pelaku seni lokal Surabaya dalam proyek ini. Untuk itu dalam proyek ini kami melibatkan tiga kelompok seniman yang berfokus pada instalasi seni media dan teknologi dengan efek cahaya,” papar Nico.
Dalam pembuatannya para seniman ini hanya bisa berkarya dalam gelap. Lume tidak hanya bisa menjadi wahana berfoto ria, pengunjung juga dapat turut mengapresiasi karya para seniman lokal.
Nico menekankan bahwa Outside The Box berupaya menghadirkan sesuatu yang segar dalam hal pameran seni modern, yang menyenangkan dan mengasyikkan.
Dia terinspirasi dari sejumlah museum di beberapa negara yang memang mulai memamerkan sesuatu yang menarik bagi kalangan anak muda, tidak melulu lukisan dan patung yang biasa.
Dia mencontohkan seperti yang dilakukan New York Art Museum, Singapore Art Museum, atau di Jepang ada TeamLab Tokyo yang seringkali memamerkan modern art yang menarik.
“Sebenarnya tidak terpatok pada teknologi saja. Modern art itu adalah seni yang fleksibel yang bisa dinikmati siapapun, terutama anak muda milenial. Kami mencoba menghadirkan itu,” ujarnya.
Selain menyuguhkan tema cerita yang berbeda, Eva menuturkan Lume membawa konsep presentasi seni yang memancarkan cahaya yang bisa dinikmati dalam gelap.
“Seperti namanya Lume yang berasal dari kata lumination atau pencahayaan, kami lebih fokus menonjolkan lighting installation,” papar Eva.
Untuk masuk area Lucid Dream, pengunjung dikenakan bea masuk Rp 65.000 untuk hari biasa, dan Rp 85.000 untuk akhir pekan. Pengunjung bisa menikmati hasil karya seniman lokal Surabaya sambil menjelajahi dunia mimpi Luna yang imajinatif ini hingga 1 Maret 2020. sum