Harga Hunian Crown Group Tetap Laris Meski Lebih Mahal dari Kompetitor, Iwan Sunito: Karya Seni Tidak Bisa Dinilai dengan Uang

0
947
Mastery by Crown Group

IniSURABAYA.com | SYDNEY – Crown Group yang sudah didirikan sejak 1996 berhasil mewujudkan 22 proyek hunian di Kota Sydney, Australia. Tak hanya itu. proyek-proyek hunian itu berhasil pula meraih lebih dari 35 penghargaan berskala nasional dan internasional.

Lalu apa yang membedakan Crown Group dengan perusahaan pengembang yang lain di Australia? Menanggapi pertanyaan ini, Iwan Sunito, CEO Crown Group secara gamblang menjawab,“We’re not simply building property, but building a legacy.”

Menurut Iwan, kualitas pengerjaan dan fasilitas resor bintang lima adalah sebuah keniscayaan. Sebuah terobosan yang sejak awal ditawarkan Crown Group di industri hunian vertikal di Australia.

“Desain hunian yang cantik dan artistik adalah sesuatu yang membedakan kami dengan yang lain. Itulah sebabnya kami sangat konsisten bekerja sama dengan arsitek-arsitek terbaik di Australia dan dunia,” paparnya melalui rilis yang dikirim ke redaksi iniSurabaya.com.

Skye by Crown Group

Pria asal Surabaya ini lalu menyebut sejumlah nama. “Sebagai contoh Koichi Takada, arsitek pemenang penghargaan yang mendesain tiga proyek hunian vertikal kami, Skye by Crown Group, Arc by Crown Group dan Infinity by Crown Group,” ungkapnya.

Selain itu, juga SJB architects yang mendesain Waterfall by Crown Group dan Allen Jack + Cottier yang merancang V by Crown Group.  

Lainnya adalah Kengo Kuma, sang Dewa Arsitek dari Jepang yang mendesain proyek terbaru, yaitu Mastery by Crown Group. “Semua proyek tersebut berhasil menggondol penghargaan bergengsi,” imbuhnya.

Iwan menekankan,“Kami menginginkan desain hunian yang mencerminkan mahakarya seni dengan garis modern, yang membuat setiap penghuninya bangga akan tempat tinggal mereka. Sebuah perwujudan dari idealisme kami di Crown Group.”

Iwan mengaku, banyak menerima pertanyaan mengapa harga proyek hunian Crown Group sedikit lebih tinggi dibandingkan kompetitor. “Karena pada dasarnya karya seni tidak bisa dinilai dengan uang!” tandasnya.  

Bukan hanya desain yang modern, lanjut Iwan, tetapi juga pengaplikasian teknologi tinggi seperti sistem otomatisasi hunian juga menjadi poin penting. “Akhirnya semua konsistensi tersebut terbayarkan dengan semakin dikenalnya Crown Group sebagai perusahaan pengembang global yang berbasis di Sydney, Australia,” katanya.

Senada dengan Iwan, Erick Ngoei, salah satu pembeli asal Indonesia mengungkapkan alasannya memiliki hunian yang dibangun Crown Group. “Karena yang mereka bangun bukan hanya hunian, namun sebuah karya seni arsitektur dengan kualitas pengerjaan yang luar biasa,” tegasnya.  

Erick menyatakan, kepuasan itulah yang belum dia temukan dari perusahaan pengembang lainnya di Australia.

Sementara Paul Sathio yang juga founder dan CEO Crown Group menambahkan satu kalimat singkat yang cukup bermakna,“Finally we’re realized that we’re no longer a small company.” wid

Comments are closed.