
iniSURABAYA.com | SIDOARJO – Keberadaan organisasi semacam Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (Ipemi) diharapkan bisa menekan gencarnya arus barang konsumsi dari luar negeri.
Untuk itu diperlukan semangat kebersamaan dan nasionalisme sehingga masyarakat di negeri ini, khususnya Sidoarjo lebih mengutamakan produk sendiri dan bukan yang dari luar negeri.
“Masuknya barang-barang dari luar (negeri)
itu tak bisa dielakkan sebagai efek dari globalisasi,” tegas Nur Ahmad
Syaifuddin, Plt Bupati Sidoarjo saat hadir di acara Milad ke-3 Ipemi di Hotel
Luminor Sidoarjo, Rabu (15/1/2020).
Pria yang akrab disapa Cak Nur ini menambahkan, semangat kebersamaan dan memupuk nasionalisme melalui organisasi bisa memproteksi kuatnya tekanan dampak globalisasi tersebut.
“Tekankan pada anggota agar tidak mengambil
barang dari luar, tetapi mengutamakan dari anggota sendiri. Jika barang dari
luar tidak tersentuh maka perekonomian kita bisa jadi jaya,” tandasnya.
Untuk bisa mewujudkan keinginan itu, lanjut Cak Nur, diperlukan profesionalisme dan efisiensi sehingga kualitas barang jadi bagus tidak kalah dengan produk luar negeri. “Dengan melakukan efisiensi maka harganya pun bisa bersaing,” tuturnya.
Cak Nur mengingatkan pula agar pengusaha lokal
terus membenahi diri untuk meningkatkan daya beli masyarakat. “Untuk itu perlu
pendampingan dari Ipemi, menuntun yang sudah berjalan tetapi masih
tertatih-tatih agar bisa jadi kuat,” imbuhnya.
Selain itu, ditekankan Cak Nur, juga mengatur yang sudah kuat akan makin berkembang. “Pasar bebas menuntut semua pihak bersinergi . Jangan sampai yang kuat memakan justru memakan yang lemah,” pesannya.
Acara bertajuk ‘Gebyar Kreativitas’ itu juga dihadiri Arumi Bachsin, Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Timur, serta Fatma Syaifullah Yusuf, Pembina Ipemi Jatim. Kegiatan yang berlangsung hingga sore hari itu juga diisi peragaan busana kreasi anggota Ipemi Sidoarjo. dit