iniSURABAYA.com – Crown Group merilis prediksi menggembirakan di dunia properti pada kawasan Australia tahun 2020. Pengembang terkemuka Negeri Kanguru ini bahkan memaparkan nilai apartemen di kota Sydney diprediksi meningkat rata-rata 7,9 persen di tahun 2020, diikuti peningkatan sebesar 8,4 persen tahun 2021.
Crown Group juga memaparkan laporan yang dibuat CoreLogic -Moody’s yang memperkirakan pertumbuhan sebesar 7 persen pada tahun 2020 diikuti peningkatan 7,8 persen pada tahun 2021 untuk Melbourne.
Laporan tersebut sesuai perkiraan HSBC – pertumbuhan harga hunian sebesar satu digit pada tahun 2020 untuk Sydney dan Melbourne.
Laporan akhir tahun yang dibuat oleh Commonwealth Bank of Australia juga memperkuat prediksi yang dibuat oleh CoreLogic –Moody’s.
Commonwealth Bank of Australia memperkirakan penurunan suku Bunga deposito sebesar 0,5 persen pada bulan Maret 2020. Sementara tingkat hunian sewa di kota Sydney, diprediksi di bawah 3 persen.
Sydney perlu mendorong kegiatan pembangunan hunian mendekati 35.000 Unit untuk mengimbangi pertumbuhan penduduk yang terjadi dengan tingkat pembangunan saat ini yang masih berkisar di angka 25.000 Unit.
Lebih lanjut Commonwealth Bank of Australia juga menjelaskan beberapa kunci utama dalam cerahnya prospek tahun 2020.
Kondisi perekonomian dan pertumbuhan lapangan pekerjaan yang positif, tingginya pengeluaran pemerintah kota Sydney dalam hal infrastruktur trasporatsi yang mencapai Rp 460 triliun, semakin menurunnya hutang usaha serta kembalinya kepercayaan di sektor pasar hunian.
“Crown Group mengalami lonjakan kuat dalam penjualan selama tiga bulan terakhir dan kami berharap terus tumbuh secara eksponensial pada 2020,” kata Prisca Edwards, Direktur Penjualan Crown Group.
Prisca menegaskan pula,“Pada bulan Agustus, kami menjual proyek hunian di Sydney senilai total Rp 192 miliar dan bulan September dan Oktober angka tersebut tetap kuat dengan penjualan lebih dari Rp 110 miliar setiap bulannya.”
“Kami melihat tahun yang sangat kuat di depan, ditandai dengan minat baru dari pembeli karena fundamental pasar yang solid: suku bunga rendah, pembangunan hunian yang lambat dan meningkatnya permintaan,” ungkapnya. dit