

iniSURABAYA.com – Berkat menu ayam geprek keju olahan sendiri yang dijual seharga Rp 5.000, Jovanda Miracle Lady (17) berhasil merebut perhatian juri dan memenangkan program Ready to Business yang diselenggarakan HSBC bersama Yayasan Cinta Anak Bangsa.
Di hadapan juri, murid kelas kelas 11 SMK Harapan Sejati Surabaya ini mengenalkan produk ayam geprek keju yang diberi nama ‘Pawon Kana’.
“Saya sudah menjalankan bisnis ini sejak 2018. Saya pilih ayam geprek keju karena saat itu sedang booming,” ungkapnya kepada iniSurabaya.com.
Gadis yang akrab disapa Jo ini menambahkan untuk mempersiapkan menu itu dia dibantu ibundanya. “Kami masak mulai pukul 04.00. Tiap hari masak sebanyak 20 porsi lalu saya jual ke teman-teman di sekolah,” imbuhnya.
Selain itu, Jo juga menerima pesanan. “Setiap Senin-Jumat saya terima PO (pre-order), yang saya antar pada hari Sabtu dan Minggu,” bebernya.

Disinggung soal hadiah yang dia terima sebesar Rp 5 juta, Jo spontan menegaskan keinginannya untuk buka depot. “Sebagian lagi akan saya tabung,” kata anak ke-3 dari lima bersaudara ini.
‘Ready to Business’ merupakan program Anak Bangsa Siap Berkarya (ABSB) hasil kerjasama HSBC Indonesia dan Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB). Selain ‘Ready to Business’ program lain ABSB adalah ‘Ready to Work’.
Menurut Susi Hermijanto, COO YCAB, program ABSB yang dilaksanakan selama lima tahun ini bertujuan membekali 5000 murid SMK yang berasal dari keluarga prasejahtera.
“Kami ingin bekali mereka dengan keterampilan, kesiapan kerja dan pengetahuan kewirausaan. Setelah selesai mengenyam pendidikan, mereka siap terjun di dunia kerja,” tegas Susi Hermijanto di tengah acara ABSB yang diselenggarakan di Hotel Grand Dafam Signature Surabaya, Sabtu (7/3/2020).
Susi lalu memapar data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi di Kota Surabaya pada 2018 tercatat meningkat 6,19 persen. Namun angka pengangguran masih cukup tinggi, yakni sebesar 5,99 persen.
“Seperti yang dikatakan Ketua Kadin Surabaya, M Ali Affandi bahwa Surabaya memiliki tantangan berat dalam peningkatan angkatan kerja karena belum diimbangi lapangan kerja yang setara. Sehingga dibutuhkan keterlibatan maksimal kelompok usaha menengah,” tandasnya.
Proyek pendidikan ABSB, lanjut Susi, adalah salah satu solusi tepat sasaran yang bisa berkontribusi dalam mengurangi angka pengangguran di Surabaya.
Program yang juga digelar di lima kota di Indonesia ini dikatakan Susi berhasil menjangkau ribuan murid SMK dari 10 sekolah di Surabaya.
“Program yang dilaksanakan sejak 2017 hingga 2020 ini berhasil menjangkau 1.076 anak muda dari 10 sekolah menengah kejuruan di Surabaya,” tuturnya. dit