Desainer Listya Padu Padankan Unsur Etnik Tradisional dengan Modern di Panggung Moslem Fashion Style

0
1037
Busana Listya Dyah Rahayu yang diberi judul Beauty of Middle East terinspirasi dari gaya Timur Tengah. Desainer Listya akan turut ambil bagian dalam acara Moslem Fashion Style di Atrium Ciputra World Surabaya 13-17 Mei 2020.

iniSURABAYA.com – Motif garis minimalis yang sering muncul dalam bentuk rancang bangun menjadi inspirasi desainer Listya Dyah Rahayu saat mengisi panggung Moslem Fashion Style 2020 yang digelar Next Management di Atrium Ciputra World Surabaya pada 13-17 Mei mendatang.

Tema tersebut sengaja diambil Listya karena meyakini gaya busana tersebut menjadi tren fashion muslim di tahun 2020. Untuk rancangan terbarunya nanti, Listya menggunakan perpaduan bahan tile motif, batik Madura, bahan-bahan pabrikan.

“Bahan seperti apa, detilnya belum bisa saya sebut sekarang,” begitu tegasnya kepada iniSurabaya.com, Minggu (1/3/2020).

Konsep yang disajikan Listya lewat rancangan busana tersebut kian sempurna dengan hadirnya aksesoris yang dikreasi Lidya Waskita. Aksesoris yang diantaranya dalam bentuk bros itu semaksimal mungkin bisa mengimbangi wujud busana karya Listya.

“Saya selalu mengikuti keinginan Listya agar aksesorisnya pas dengan busana yang dia buat,” tegasnya.

Menurut Lidya, biasanya Listya terlebih dulu memapar konsep busana yang akan dibuat. “Setelah itu, saya baru masuk untuk mencocokkan model dan warna aksesoris yang pas untuk desain busananya,” tutur Lidya.

Lidya lalu memberi contoh aksesoris dengan konsep rustic yang dibuatnya untuk busana Listya yang bertema Timur Tengah. “Karena busananya cenderung gelap maka saya hadirkan aksesoris warna keemasan dari bahan tembaga,” urainya.

Aksesoris yang dipakai pada busana bertema Timur Tengah itu, Lidya menghadirkan konsep alam. “Jadi ada daun, juga motif-motif binatang,” katanya.  

“Motif alam saya gunakan karena kebetulan busana rancangan mbak Listya tidak begitu heboh. Jadi kalaupun saya kasih tambahan aksesoris ukuran besar tak akan menganggu,” cetusnya.

Selain menggunakan warna gold plated, Lidya juga menambahkan beberapa butiran swarovski untuk desain aksesorisnya. Lidya menekankan bahwa pengerjaan aksesoris tersebut lebih banyak dilakukan secara manual.

“90 persen hand made, itu yang membuat prosesnya cukup lama,” ucap Lidya.

Mengenai busana yang dikreasi untuk acara Surabaya Fashion Parade 2018 itu, Listya menyatakan bahan yang dia pakai adalah Tenun Tapis dari Lampung.

Busana yang ditampilkan Listya terinspirasi dari gaya berbusana masyarakat di Timur Tengah. Ia kemudian membuat busana dengan judul.

Bahan yang digunakan Listya dalam membuat pakaian tersebut berasal dari tenun Tapis Lampung dengan memadukannya dengan warna-warna gelap seperti hitam dan merah, khas Timur Tengah.

Busana yang diberi judul Beauty of Middle East ini merupakan perpaduan tradisional dan modern. Tradisi disimbolkan dengan pilihan kain wastra Nusantara dalam rancangannya, sedangkan modern adalah budaya lain yang ia padukan dalam busana tersebut.

Bahan lain yang ditambahkan dalam rancangan tersebut adalah katun pada pria dan tile motif untuk wanita. “Tak hanya beda bahan. Untuk pria dan wanita juga memiliki desain berbeda. Untuk pria, sengaja membuat pakaian dengan konsep one-piece, sedangkan wanita dibuat two-piece,” pungkasnya. dit

Comments are closed.