Potensi Menarik Perhatian Massa, Pemkot Surabaya Tunda 3 Agenda Besar Ini

Pemkot Surabaya menunda pelaksanaan sejumlah agenda rangkaian Hari Jadi ke-727 Kota Surabaya menyusul maraknya covid-19. Pemkot belum memastikan kapan kegiatan yang potensi menarik perhatian massa besar itu bakal kembali dilaksanakan.

iniSURABAYA.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memastikan menunda sejumlah agenda terkait rangkaian Hari Jadi ke 727 Kota Surabaya. Kegiatan yang dipastikan batal dilaksanakan itu diantaranya adalah Festival Rujak Uleg yang rencananya berlangsung Sabtu (5/4/2020).

Selain itu, juga Grand Final Cak dan Ning, Kamis (9/4/2020), dan Surabaya Vaganza, Sabtu (12/4/2020). Sedangkan untuk event Surabaya Cross Culture Festival (SCCF) yang menurut rencana dilaksanakan pada 5-9 Juli 2020, juga masih dilakukan pertimbangan.

Bacaan Lainnya

Meski masih berlangsung pada beberapa bulan mendatang, namun Pemkot Surabaya belum bisa memastikan apakah event tersebut juga ikut ditunda atau tetap dilaksanakan.

“Kami masih mempertimbangkan, apakah Juli ini bisa dilaksanakan. Kami lihat situasi apakah sudah bisa, kalau belum nanti juga diundur,” tegas Antiek Sugiharti, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya.  

Namun, Antiek memastikan bahwa tiga event besar tersebut, dipastikan ditunda sementara hingga kondisinya memungkinkan. “Karena melibatkan banyak orang. Seperti Festival Rujak Uleg itu lebih dari 1.500 orang peserta, dan Surabaya Vaganza juga pasti banyak menyita perhatian masyarakat,” katanya.

Menurut Antiek, Pemkot Surabaya terus melakukan langkah pencegahan penularan COVID-19. Mulai dari sosialisasi langsung ke masyarakat, mengimbau agar peserta didik belajar di rumah, hingga peniadaan sementara kegiatan Car Free Day (CFD).

Ditekankan Antiek, penundaan agenda besar itu dilakukan sebagai langkah untuk meminimalisir kontak atau hubungan langsung. Sebab, dalam event tersebut, terjadi pengerahan massa yang dinilai cukup besar. 

Antiek tak menepis bahwa beberapa pimpinan perusahaan atau instansi yang menjadi peserta Surabaya Vaganza juga menyatakan mundur. Hal ini tentunya sebagai langkah antisipasi untuk mencegah penularan Covid-19.

“Surabaya Vaganza melibatkan begitu banyak masyarakat. Karena banyak juga kebijakan perusahaan dan pimpinannya untuk mundur, sehingga kami putuskan ditunda,” tuturnya.

Antiek memastikan, pihaknya akan kembali mengkaji bersama pihak-pihak terkait kapan event tersebut bisa dilaksanakan. Tentunya dengan melihat situasi dan kondisi perkembangan Covid-19.

“Nanti kita lihat setelah situasi kondisinya stabil. Kami informasikan lebih lanjut kapan penundaan waktu dan sebagainya,” pungkasnya. dit

Pos terkait