Mall di Jaringan Pakuwon Grup Pakai Alat Canggih untuk Deteksi Suhu Tubuh dan Pastikan Pengunjung Aman Selama Berbelanja

0
1337
Pengunjung Tunjungan Plaza diperiksa menggunakan alat thermal imager yang bisa mengetahui kondisi suhu tubuh lewat perangkat komputer.

iniSURABAYA.com – Mall bahaya dikunjungi karena dianggap rawan jadi tempat penyebaran virus corona?

Pandangan minor itu kontan ditepis Sutandi Purnomosidi. Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) ini menegaskan bahwa semua pusat perbelanjaan di Surabaya, terutama yang ada dalam grup Pakuwon sudah menerapkan protokol keamanan dan kesehatan.

“Di setiap pintu masuk mall sudah kami letakkan sterilization chamber yang dilengkapi disinfektan aman untuk kulit sesuai rekomendasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkot Surabaya,” katanya.

Selain itu, lanjut Sutandi, juga ada thermal imager. “Jadi ukan lagi thermo gun,” tegas Sutandi yang juga Direktur Marketing Pakuwon Grup ini.

Sutandi lalu memapar cara kerja alat pengukur suhu tubuh manusia tersebut. Setiap pengunjung masuk mall, langsung discan dengan alat yang dihubungkan dengan monitor komputer sehingga langsung diketahui kondisi tubuh yang bersangkutan.

“Jika suhu badan di atas 37,5, alarm langsung bunyi, dan pengunjung tidak diijinkan masuk mall,” tandasnya.  

Selain wastafel di pintu masuk, saat di dalam area Tunjungan Plaza pun pengunjung bisa dengan mudah mencuci tangan pakai hand sanitizer.

Menurut Sutandi, saat hal itu terjadi, petugas mall langsung koordinasi dengan puskesmas terdekat sehingga pengunjung tersebut dapatkan layanan kesehatan.

“Kami juga tak ijinkan pengunjung yang tanpa masker masuk mall,” imbuh Sutandi.   

Bila pengunjung tetap ingin ngemall, diminta membeli masker yang sudah disiapkan di area dekat pintu masuk mall. “Pengunjung bisa beli eceran. Jadi kami sudah perhitungkan dan persiapkan semuanya untuk antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” tuturnya.

Aturan penggunaan masker bagi setiap pengunjung ini berlaku di semua mall di bawah Pakuwon Grup dan anggota APPBI, khususnya diSurabaya. “Wajib masker juga berlaku buat SPG dan karyawan mall,” cetus Sutandi.  

Tak hanya itu. Sutandi menyatakan pula bahwa di setiap pintu masuk mall juga sudah disiapkan wastafel. “Juga ada hand sanitizer hampir di setiap stan penyewa,” katanya.

Sutandi menekankan bahwa penyebaran virus corona yang disebabkan oleh droplet ini sudah diketahui banyak orang.

“Orang sudah banyak tahu bahwa Covid-19 tidak disebarkan dari udara. WHO pun sudah konfirmasi, (virus) itu bukan (disebarkan) airbone, tapi droplet,” urainya.

Karena itu, masih kata Sutandi, pihaknya berlakukan aturan wajib masker tersebut. “Artinya kita lindungi orang lain, dan orang lain lindungi kita. Kalau kita bicara droplet nggak sampai jatuh di meja, juga nggak kena muka yang diajak bicara,” cetusnya.  

Sutandi menambahkan,”Virus juga bisa mati jika pakai deterjen. Apa pun sabunnya. Senyawa virus terdiri dari lemak dan protein, dan jika kena sabun mati sendiri.” dit

Comments are closed.