
Mr D menggelar pameran lukisan sketsa daring di akun Instagram @sketsabergerak.

iniSURABAYA.com – Pameran sketsa daring? Di masa pandemic Covid-19 semua serba digital. Dan media sosial, macam Instagram, Facebook, atau pun Twitter menjadi ajang paling gampang digunakan untuk mendekatkan diri pada masyarakat.
Itu pula yang kini dilakukan Doddy Hernanto. Seniman yang tak pernah berhenti berkarya ini menghadirkan sekitar 50 lukisan sketsa di akun @sketsabergerak. Sebagian lagi yang dia pilih secara khusus diposting di akun pribadinya @mrd.onefinger.
“Doddy Hernanto dengan 45 karya image digitalnya ini sangat luar biasa. Obyek-obyeknya jarang terpikirkan oleh kita,” begitu puji Ika Ismurdiyahwati, Pakar Seni Rupa Institut Teknologi Bandung menanggapi pameran sketsa daring berjudul ‘Diam Bergerak’ tersebut.
Ika menambahkan, karya-karya seniman yang akrab dijuluki Mr D ini merupakan hasil dari work from home, di era pandemi corona saat ini, yang diistilahkannya sebagai diam bergerak.

Ika yang mendapat gelar doktor di bidang kesenian ini mengakui, karya-karya yang ditampilkan bukan hanya indah seperti yang biasa dikira orang, melainkan kebenaran yang ditampilkan merupakan dari pengalaman yang telah dimaknainya.
“Mr D memaknai pengalamannya dengan revolusi digital. Artinya dalam menyelesaikan karya-karyanya semua aspek digital digunakan untuk meramu gambar sketsa manual dengan musik dan program digital image. Sehingga menjadi karya yang bisa dinikmati dalam pameran tunggalnya kali, yang disampaikan secara virtual,” urainya.
Menurut Ika, Mr D mampu memaknai kebenaran kehidupan nyata dalam keseluruhan karyanya. Karya seniman yang juga dikenal sebagai ‘Gitaris Satu Jari ini merupakan potret mendalam dengan ungkapan realitas dalam memaknai pengalaman-pengalamannya yang tidak membutuhkan pegangan moralitas dan agama ataupun pegangan science untuk menyiasati kebenaran nyata dari pengalamannya.
“Saya ucapkan selamat kepada Mr D yang telah menyelesaikan karya-karyanya di tengah keberadaan Covid-19 dengan luar biasa. Dan memang sebaiknya kita berdamai dengan kondisi pandemi saat ini daripada kita mengingkarinya,” cetus Ika yang sudah menerbitkan beberapa buku, di antaranya ‘Seni Hias Damar Kurung dan Lukisan Kaca, Jawa Timur, Suatu Kajian Seni Rupa Tradisional’ (2002), dan ‘Damar Kurung dari Masa ke Masa’ (2009).

Sementara Mr D menegaskan bahwa tema ‘Diam Bergerak’ adalah cara dirinya untuk menyampaikan ilustrasi sketsa melalui media, baik melalui medsos, daring ataupun media elektronik.
Pameran sketsa bergerak secara daring ini juga menjadi sarana alternatif bagi Mr D maupun siapa saja saat menjalani anjuran di rumah saja, terutama untuk mengisi bulan puasa Ramadan kali ini.
Mr D memanfaatkan platform media sosial untuk memarkan karyanya, sehingga tak perlu ada kontak fisik dengan penikmat. “Instagram saya @sketsabergerak menjadi sarana pameran yang dinamis untuk unduh gambar, video, animasi, caption dan keterangan untuk keperluan pameran daring sketsa,” katanya. dit