iniSURABAYA.com | SIDOARJO – Pemkab Sidoarjo bakal memanfaatkan dua hotel di wilayah tersebut sebagai tempat karantina bagi OTG (orang tanpa gejala).
Hotel dengan kapasitas sekitar 200 orang itu diharapkan bisa menjadi ‘tempat tinggal’ sementara bagi para OTG agar tidak berkeliaran dan menulari lainnya.
“Jadi warga yang berdasar hasil rapid tesnya reaktif, sambil menunggu hasil swab bakal ditampung di dua hotel tersebut,” tegas Nur Ahmad Syaifuddin, Plt Bupati Sidoarjo usai rapat dengan sejumlah pejabat di Pendopo Sidoarjo, Selasa (26/5/2020).
Pria yang akrab disapa Cak Nur ini menambahkan, untuk makan dan kebutuhan lain selama menjalani karantina akan ditanggung pemerintah. “Hotel itu sudah siap difungsikan,” tandasnya tanpa menyebut rinci mengenai nama hotel dimaksud.
Cak Nur mengaku, kebijakan itu dilakukan lantaran selama ini kerap terjadi kegaduhan di masyarakat ketika ada warga yang rapid test-nya reaktif kemudian keluyuran.
Meski hasil rapid test positif, lanjut Cak Nur, warga tersebut belum tentu positif Covid-19. Karena itu diperlukan pemeriksaan lanjutan dengan tes swab.
“Tetapi warga yang menunggu hasil swab test itu seharusnya memang melakukan isolasi mandiri,” papar Cak Nur yang juga Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sidoarjo.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka warga itu akan diamakan petugas Dinas Kesehatan bersama aparat terkait di hotel tempat karantina agar tidak keluyuran dan membuat resah warga lainnya.
Lebih lanjut Cak Nur juga mengaku bahwa dari hasil evaluasi pelaksanaan PSBB tahap kedua banyak kekurangan sehingga perlu dilakukan pembenahan.
Salah satu indikasi kegagalan itu adalah jumlah pasien positif yang meningkat tajam selama PSBB ke2. Hingga saat ini terhitung sudah ada 542 orang pasien positif di Sidoarjo. dit