

iniSURABAYA.com – Banyak perilaku manusia bakal berubah di tatanan kehidupan baru nantinya. Salah satunya adalah ‘tatanan’ ketika nongkrong di tempat-tempat favorit.
Bisa jadi tidak mudah merubah kebiasaan yang sudah mengakar bertahun-tahun. Apalagi karakter masyarakat Indonesia yang dikenal sebagai makhluk sosial yang sangat tinggi.
Interaksi yang sangat akrab menjadi bentuk yang tak bisa dielakkan dalam setiap aktivitas silaturahmi. Itu pula yang membuat tempat nongkrong menjadi booming dalam lima tahun terakhir.
Mulai dari kafe, resto, pujasera, hingga warkop pinggir jalan tak pernah sepi kerumunan massa. Hingga kemudian musibah pandemic Covid-19 melanda di segala penjuru dunia, termasuk negeri ini.
Larangan berkumpul pun digemakan aparat untuk memutus rantai penyebaran virus corona ini. Dan selama sekitar tiga bulan tempat nongkrong pun menumpuk tempat duduknya.

Yang tak bisa melayani pesanan konsumen secara daring, terpaksa menutup sementara usahanya. Akibatnya banyak karyawan terpaksa ‘dirumahkan’.
Dan ketika masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ‘dipaksa’ berakhir oleh penguasa kota ini, kegiatan di sejumlah tempat nongkrong kembali menggeliat.
Adakah perubahan aturan untuk nongkrong? Lalu apa yang telah dilakukan para pengelola tempat nongkrong ini untuk kembali ‘mengundang’ pelanggannya?
Juga tentunya perubahan kostum kru di tempat-tempat nongkrong tersebut menarik untuk diungkap. Semuanya akan terjawab dalam forum ‘Ngobrol Sore’ yang digeber iniSurabaya.com bersama Garasi Cowork Space melalui platform Googlemeet, Kamis (2/7/2020).
Agenda yang akan dimulai pukul 16.00 WIB ini menghadirkan sejumlah narasumber yaitu Greddy Harnando (owner rolag), Guntur Rekso Pati (owner Aiola), dan Moch Arofah (owner Makmu). Selain itu, juga ada Cak Barto Dahana yang bakal memapar wawasannya terkait tren tempat nongkrong ini di masa New Normal.
Info detil terkait pendaftaran bisa WA : 0878 7787 8999. Jangan lupa ikuti update informasinya di iniSurabaya.com. Juga akun IG @ini.surabaya dan @garasi.coworkspace. ana