

iniSURABAYA.com – Seiring dengan masa transisi persiapan New Normal yang mulai diterapkan pemerintah Indonesia, House of Sampoerna (HoS) melanjutkan program wisata daring yang digagas sejak pertengahan bulan Maret lalu.
“Program ini sebagai alternatif berwisata yang dapat dinikmati masyarakat dari rumah,” ujar Rani Anggraini, Manager Museum & Marketing House of Sampoerna.
Program wisata daring ini dapat dilihat detail informasinya melalui website www.houseofsampoerna.museum. Wisata daring yang dimulai pertengahan bulan Juni ini adalah:
1. Tur Virtual Surabaya Heritage Track (SHT)
Merespons minat masyarakat terhadap tur virtual sebelumnya, SHT akan mengangkat tema yang berbeda yaitu ‘Surabaya Kota Pelabuhan’ di hari Jumat dan tema ‘Surabaya Kampung Metropolitan’ di hari Sabtu.
Tetap mengusung konsep ‘Museum Luar Ruang’ Tur Virtual SHT akan menyambangi bangunan-bangunan cagar budaya serta kawasan bersejarah lainnya di Surabaya, untuk menunjukkan identitas Surabaya sebagai kota perdagangan, pelabuhan dan metropolis dengan jaringan kampung melalui beragam media seperti fasilitas street view pada Google Map dari layar gawai.
Tema baru ini mulai diluncurkan pada tanggal 12 Juni–11 Juli 2020 pukul 10.00 dan 13.00.
Teknis :
ü
Melakukan pendaftaran melalui https://bit.ly/virtualturSHT
ü Menunggu email konfirmasi berisi tautan akses
ü Mengunduh dan install MS Teams
ü Masuk ke meeting room 15 menit sebelum tur dimulai

Materi Cerita:
Surabaya Kota Pelabuhan
Hilir mudik arus pelayaran yang masuk ke Kalimas sejak masa Kerajaan Majapahit menjadikan Surabaya pintu gerbang perdagangan yang diperhitungkan di Nusantara.
Di masa kolonial, Surabaya dilengkapi fasilitas-fasilitas pendukung seperti menara pantau, pasar, pergudangan, juga pelabuhan yang lebih memadai untuk menunjang perannya sebagai kota collecting centre, menerima beraneka komoditi yang akan masuk diedarkan ke Nusantara, maupun komoditi yang akan dikapalkan ke pasar internasional.
Surabaya Kampung Metropolitan
Surabaya merupakan kota metropolis yang berawal dari sebuah tempat dengan jaringan kampung yang bermula di sepanjang Kali Mas. Berdirinya Kraton Surabaya pun berpusat tak jauh dari Kali Mas, dengan kampung-kampung kecil penopang yang juga tersebar di sekitar kawasan sungai tersebut.

Seperti Peneleh, Maspati, Carikan, Plampitan, Bubutan maupun Ketandan. Eksistensi kampung-kampung tersebut hingga kini masih bisa ditelusuri dan menjadi wujud preservasi kota Surabaya.
2. Cendera.mata
Turut mendukung keberlangsungan UMKM Surabaya, Cendera.mata (HoS) mempromosikan produk kerajinan karya yang memanfaatkan bahan yang ada di sekitaran seperti produk-produk dari Bengkel Kriya Daun, Fick’s Collection, Krisna dan Leny Collection.
Masing-masing UMKM mengolah bahan ramah lingkungan menjadi tas, tempat serba guna dan tempat tissue dengan beragam model yang disesuaikan tren masa kini.
Melalui program Table Top belanja dari rumah bertema ‘RuangHijau’ diselenggarakan tanggal 15 Juni–31 Juli 2020 di Cendera.mata, sahabat HoS dapat melihat contoh produk dan langsung melakukan pembelian dari rumah melalui kontak masing-masing UMKM yang tertera pada website www.houseofsampoerna.museum. dit