Inilah Prosesi Pernikahan di Era Kenormalan Baru, Undangan dengan QR Code Dikirim ke Gawai Tamu

0
1800
Prosesi pernikahan di era kenormalan baru tak lagi sama. Simulasi pernikahan ini diselenggarakan Aspedi Jatim bersama Celtic Creative selaku wedding organizer dan didukung Dyandra Convention Centre Surabaya.

iniSURABAYA.com – Sabtu (4/7/2020) jadi saat bersejarah bagi Robi dan Silvia. Sambil bergandengan tangan, pasangan pengantin ini melenggang di bawah tatapan para tamu yang hadir di ruangan Dyandra Convention Center siang itu.

Alunan musik mengiringi langkah mereka bersama anggota keluarga yang seluruhnya seragam mengenakan busana warna biru ini menuju pelaminan. Di depan mereka empat wanita mengenakan busana tradisional kemben membuka jalan hingga sampai ke ‘singgasana’.

Prosesi pengantin di gedung berkapasitas 3.000 orang itu sangat berbeda dari layaknya hajatan pengantin biasanya. Yang paling menonjol adalah seluruh yang hadir, termasuk pasangan pengantin dan keluarganya mengenakan masker.  

Bahkan empat wanita pengiring pengantin yang belakangan menyuguhkan tari Gambyong ini mengenakan face shield plus masker. “Kami sudah siap menyajikan prosesi pernikahan sesuai protokol kesehatan,” tegas Sumitro, Ketua Asosiasi Pengusaha Jasa Dekorasi Indonesia (Aspedi) Jawa Timur.

Hajatan pernikahan siang itu memang hanyalah simulasi pernikahan era kenormalan baru yang digarap bareng Aspedi Jatim bersama Celtic Creative selaku wedding organizer dan didukung Dyandra Convention Centre Surabaya.

Ikatan Pengusaha Jasa Musik Pernikahan (Ipami) Jatim dan Ruang Photoworks turut pula mendukung acara tersebut.

Sumitro menekankan, simulasi pernikahan ini dibuat sesuai aslinya yang bakal diterapkan pada prosesi pernikahan sebenarnya di era kenormalan baru.

Protokol kesehatan dan keamanan untuk pencegahan penyebaran Covid-19 diberlakukan pada pasangan pengantin serta keluarga maupun para tamu.

Untuk tamu misalnya, bakal menjalani pemeriksaan ketat sejak di pintu masuk. Setelah mencuci tangan di portable wastafel kemudian diperiksa suhu tubuhnya pakai thermo gun.

“Kami sediakan pula hand sanitizer di pintu masuk,” papar Sumitro.

Tamu selanjutnya menuju bagian penerima tamu. Di area ini tamu diminta menunjukkan undangan digital yang dikirimkan melalui pesan WhatsApp untuk kemudian di-scan di layar monitor.

“Scan barcode pada undangan digital ini juga digunakan untuk pengambilan suvenir di pintu keluar,” kata Veny Laksono SPd, Event Director Celtic Creative. dit

Comments are closed.