Tidak Paham HPP Bisa Salah Menentukan Harga Jual Produk, Apa Saja Variabelnya? Simak Penjelasan Dwi Suhartini Selengkapnya di Sini

0
977
Anggota UMKM Kecamatan Sedati mendapat arahan dari Dr Dwi Suhartini SE MAk CMA agar tepat saat menentukan harga jual produk kulinernya ke konsumen.

iniSURABAYA.com – ‘Usaha laris, tetapi kok ternyata tidak dapat untung ya? Dimana salahnya?’

Ternyata banyak variable yang perlu diperhitungkan saat memutuskan masuk ke bisnis kuliner. Salah satunya, bisa jadi karena salah menetapkan harga jual.

Bisa jadi pelaku usaha kuliner ini tidak paham mengenai harga pokok produksi (HPP) sehingga akhirnya tidak tepat saat menentukan harga jual makan atau minuman hasil racikannya.

Kendala yang tak jarang dialami pelaku usaha kuliner itulah UMKM Kecamatan Sedati menggelar pelatihan menghitung HPP, Jumat (28/8/2020). Kegiatan yang diikuti seluruh anggota UMKM Kecamatan Sedati di Kantor Kecamatan Sedati itu bekerjasama dengan UPN Surabaya.  

“Bagi produsen, menetapkan HPP adalah ilmu yang sangat vital. Untuk itu kami menggelar pelatihan ini agar anggota kami bisnisnya makin maju,” kata Anas Pandu Gunawan, Ketua UMKM Sedati.

Dalam kesempatan tersebut, Dr Dwi Suhartini SE MAk CMA, yang bertindak sebagai pemberi materi menyatakan bahwa kelemahan UKM dalam menetapkan harga jual hanya berdasar harga barang kulakan dan biaya produksi plus profit yang diinginkan lalu jadilah harga jual.

“Padahal ada banyak komponen dalam menentukan HPP,” tegas wanita yang akrab disapa Dwi ini.

Menurut Dwi, variable yang perlu diperhitungkan antara lain biaya sewa lokasi, dan listrik. “Walau di rumah sendiri, biaya langganan listri perlu juga dimasukkan sebagai komponen HPP. Begitu pula biaya tenaga kerja. Walau masih dikerjakan sendiri tetap harus dihitung juga,” ungkapnya  

Lebih lanjut kordinator Prodi Magister Akutansi Fakultas Ekonomi UPN ini menyatakan dalam sesi pertama dari empat sesi pelatihan ini, pihaknya mengajak para pelaku UKM Kecamatan Sedati mengenal biaya variabel, biaya tetap dan biaya semi variabel.

“Kami juga memberi latihan laporan laba rugi serta membuat neraca. Apa itu aktiva dan apa itu pasiva,” pungkasnya. dit

Comments are closed.