iniSURABAYA.com – Agenda prosesi pernikahan terus bergulir menyusul diberlakukannya tatanan kehidupan normal baru di tengah pandemi Covid-19. Peluang itu pula yang membuat Hotel JW Marriott Surabaya coba menawarkan konsep pernikahan yang berbeda bagi calon pasangan pengantin lewat pameran pernikahan adat budaya Jawa.
Kegiatan bertitel ‘Pahargyan Adat Jawi’ yang digelar bersama Hastana Jatim, Aspedi Jatim, Ipami dan Hipapi Jatim ini berlangsung selama dua hari pada Sabtu-Minggu (12-13/9/2020).
Pengunjung yang telah melakukan reservasi, akan dibawa berkeliling ke empat venue berbeda, yang telah di dekorasi mewakili tahapan prosesi ataupun tema yang disajikan.
Venue tour itu dimulai dari Pavilion Restaurant di lantai dasar. Area ini sesuai untuk acara yang lebih intim, seperti lamaran atau pernikahan yang dihadiri keluarga saja.
“Di lokasi ini pengunjung dapat melihat ilustrasi prosesi Tedhak Siten,” ungkap Astrid Widjanarko, Asst. FB Marcomm Manager kepada iniSurabaya.com.
Kemudian dilanjutkan ke area Poolside Garden dan Oasis yang didekor dengan nuansa rustic modern. Atmosfer di lantai 4 ini pas untuk prosesi siraman maupun akad nikah.
Menurut Astrid, bagi calon pengantin yang menyukai resepsi yang bersifat tertutup, dapat melihat ilustrasi dekorasi Jawa dengan sentuhan Oriental di Tang Palace Restaurant di lantai 2 hotel bintang 5 tersebut.
Sedang bagi calon pengantin yang memilih konsep pernikahan adat Jawa yang megah dengan sentuhan modern, ilustrasi terkait prosesi pernikahan tersebut dapat ditemui di Royal Ballroom.
“Nantinya pengunjung bisa menyaksikan ilustrasi lengkap dengan pertunjukan kirab Jawa, prosesi temu manten, dan hiburan Jawa. Pengunjung akan disuguhi suasana pernikahan adat Jawa yang sakral,” tegas Astrid.
Di kesempatan spesial itu, lanjut Astrid, pengunjung juga dapat menikmati hidangan yang disajikan tim kuliner JW Marriott Surabaya sembari mengikuti talkshow yang membahas pernikahan terkini.
Pengunjung bisa pula mengunjungi dan konsultasi dengan tenant-tenant yang gabung di momen pameran pernikahan tersebut.
‘Pahargyan Adat Jawi’ yang berlangsung mulai pukul 11.00 hingga 21.00 ini didukung 20 vendor pernikahan. Dan untuk memenuhi protocol kesehatan dan kenyamanan selama acara, pasangan calon pengantin akan dibagi menjadi 20 pasang per-sesi tour.
Astrid menekankan bahwa, agenda ‘Pahargyan Adat Jawi’ ini sebagai upaya melestarikan serta mewariskan kebudayaan khas Indonesia dari generasi ke generasi.
“Bicara masalah pernikahan adat terkait persiapan pernikahan hingga prosesinya memang selalu menarik, karena begitu banyak detil yang harus diperhatikan, agar pesta pernikahan dapat terlaksana dengan baik,” urainya. dit