Belajar di Rumah Bikin Otak Anak Cepat Lelah? Waspadai Hal Penting Ini

Sarapan penting bagi anak untuk mendukung kecukupan gizi saat melakukan kegiatan PJJ.

iniSURABAYA.com – Belajar di rumah, atau yang sering disebut Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) ternyata punya efek negatif, diantaranya adalah bikin otak anak cepat lelah.

“Kelihatannya memang hanya berdiam di rumah. Tetapi jangan salah ini justru membuat anak lelah karena kerja otak yang semakin terbebani.”

Bacaan Lainnya

Hal tersebut ditegaskan Dr Rita Ramayulis DCN MKes yang ahli gizi dalam  webinar ‘Nestle Koko Krunch Nutrismarta’ pada Kamis (19/11/2020).

Menurut Rita, saat sekolah daring anak harus lebih fokus menangkap pesan yang diterima dari guru secara tidak langsung melainkan melalui perantara media. Anak juga membutuhkan tenaga lebih besar untuk memahami bahasa non verbal guru.

Tak hanya itu. Ketika sekolah daring anak merasa selalu diawasi oleh guru maupun teman-temannya karena posisi kamera yang harus selalu on.

Ini membuat anak tidak fokus dalam menerima materi pembelajaran. “Sekolah daring juga membuat anak tidak bisa membedakan waktu antara sekolah dan bermain karena dilakukan di satu tempat yaitu rumah. Belum lagi harus mengerjakan tugas yang begitu banyak,” ungkap Rita.

Karena itu Rita menyarankan, agar otak anak tak cepat lelah dan tetap dapat fokus ketika sekolah daring dibutuhkan sejumlah zat gizi guna menunjang kerja otak. Zat gizi ini dapat tercukupi melalui sarapan sebelum sekolah daring.

Rita mengingatkan, meski hanya di rumah dan menjalani PJJ, anak tetap harus mendapat asupan sarapan dengan baik. “Sarapan penting bagi anak karena saat tidur anak menggunakan banyak energinya untuk pembentukan hormon pertumbuhan yang akan bertugas merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak serta meregenerasi berbagai sel,” paparnya.

Bila tidak sarapan, lanjut Rita, anak tidak mempunyai energi cukup untuk proses belajarnya. Tidak sarapan juga berpengaruh terhadap indeks massa tubuh anak.

Rita kemudian memberi contoh sarapan bergizi bagi anak yakni yang cukup mengandung karbohidrat komplek, protein, dan susu.

Karbohidrat kompleks adalah jenis karbohidrat yang cenderung lebih sulit dicerna. Karena itu, karbohidrat kompleks biasanya cenderung lebih sehat karena tidak menaikkan gula darah dengan cepat.

Beberapa makanan yang termasuk karbohidrat kompleks, diantaranya kelompok umbi-umbian seperti kentang dan ubi, roti, pasta, jagung, gandum, dan singkong.

Sedangkan protein ada pada daging, unggas, biji-bijian, susu, kacang-kacangan, mentega, dan telur.

“Kurang asupan protein berisiko menurunkan imunitas. Sementara imunitas dibutuhkan untuk melawan virus yang masuk ke dalam tubuh,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Alaa Shaaban, Business Executive Officer Nestlé Breakfast Cereals Indonesia mengatakan, hadirnya Koko Krunch Nutrismarta merupakan salah satu wujud nyata komitmen Nestlé untuk membantu anak-anak di Indonesia menjalani kebiasaan hidup yang lebih sehat.

Koko Krunch Nutrismarta mengandung gandum utuh, kombinasi vitamin B dan zat besi untuk membantu orang tua dalam menyediakan sarapan yang membantu memenuhi kebutuhan gizi seimbang anak. dit

Pos terkait