iniSURABAYA.com | MALANG – Badan POM RI menantang PT Agro Mitra Alimentare (AMA) untuk terus berinovasi dalam pengembangan suplemen untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
“Jangan berhenti di sini. Saya berharap PT AMA terus melakukan penelitian untuk pengembangan produknya,” tegas Dr Ir Penny Lukito, MCP Kepala Badan POM RI kepada media yang menemuinya usai acara Peresmian PT AMA dan Peluncuran PRO EM-1 di Kabupaten Malang, Kamis (5/11/2020).
Dalam kesempatan itu, PRO EM-1 memperoleh kenaikan status dari semula MD (makanan olahan) menjadi Suplemen Lisensi (SL). “Di tengah pandemi yang tak berkesudahan dan krisis panjang, kami apresiasi hadirnya produk herbal alami ini sebagai proses bangkitnya perekonomian masyarakat,” katanya.
Penny menegaskan pula bahwa BPOM siap memberi insentif jika nantinya PT AMA melakukan ekspor atas produk herbal tersebut. “Kami beri insentif bagi pelaku usaha yang melakukan ekspor yang nantinya diharapkan bisa datangkan devisa bagi negara,” tandasnya.
Penny juga mengaku bangga atas hadirnya probiotik alami produksi PT AMA tersebut. “Produk ini perlu diapresiasi karena 100 persen lokal, dan diproduksi di dalam negeri,” tuturnya.
Karenanya, Penny berharap produksi probiotik PRO EM-1 bisa terus meningkat agar serapan tenaga kerja juga bertambah. “Selain manfaatnya untuk kesehatan, juga memberi dampak ekonomi dengan terciptanya lapangan kerja. Jika produksi meningkat otomatis kebutuhan tenaga kerja meningkat pula,” cetusnya.
Ditemui di tempat yang sama, Apt. Ge Recta Geson SSi, Direktur Utama PT AMA mengakui pihaknya sudah menerima banyak permintaan dari luar negeri, terutama dari Thailand dan Malaysia.
“Tetapi, saat ini kami belum bisa memenuhi permintaan tersebut,” ujarnya.
Sebab, lanjut Recta, saat ini pihaknya masih konsentrasi pada pasar dalam negeri yang juga cukup besar. “Kapasitas produksi kami masih belum maksimal, dan masih akan kami tingkatkan,” imbuhnya. dit