Motret Produk Jadi Tampil Menarik? Perhatikan Teori Berikut

0
580
Mochtret sedang mengarahkan cara memotret dengan sudut bidik yang tepat agar produk tampil menarik.

iniSURABAYA.com – Foto produk. Ketrampilan memotret objek tak bergerak ini belakangan menjadi perhatian masyarakat, khususnya mereka yang terdampak Covid-19 sehingga harus beralih usaha ke bisnis kuliner.

Agar konsumen tertarik pada produk yang ditawarkan tentu perlu ketrampilan khusus dalam hal fotografi, sehingga calon konsumen atau yang menjadi target pemasaran berminat membelinya.

“Untuk memotret produk ada tiga teori yang harus dipahami, yakni komposisi dalam menata produk, layout dan lighting,” ungkap Mochtret saat ditemui di tengah acara workshop Still Life Produk di Milieu space, Minggu (15/11/2020).

Pemilik nama asli Moch Rizky ini menambahkan, selain tiga hal tersebut seorang fotografer juga harus memasukan taste of art saat membidik produk.

“Kalau masih pemula dan masih belajar ikuti saja teorinya, seperti teori komposisi klasik 50 persen 50 persen atau rule of third 1/3 ada produknya. Ikuti saja teorinya pasti hasilnya akan leih baik,” ujar photography educator ini.

Yang tak kalah penting, lanjut Mochtret, jika proses memotret itu berdasar ‘pesanan’, maka sang fotografer produk harus memperhatikan client brief atau permintaan klien atas produk yang akan dipotret.  

Mochtret lalu memberi contoh, untuk produk teh berbahan jahe dan madu alami misalnya, maka dua item ini harus ada dalam foto produk.

“Tetapi bila tidak ada client brief, fotografer bisa lebih luwes dalam mengekspresikan taste of art-nya,” imbuh Mochtret.

Lebih lanjut Mochtret menyarankan, bagi pemula yang ingin belajar mengenai foto produk bisa memilih objek yang viral atau sedang digandrungi.

“Produknya bisa beli di supermarket, kuncinya pilih produk yang viral dan banyak dibicarakan. Sehingga saat di foto orang akan langsung paham tanpa banyak menjelaskan,” paparnya.

Mengenai alat, Mochtret mengungkapkan, bisa mengunakan alat yang lebih murah dari versi mahalnya. Kalau untuk belajar sebaiknya beli yang versi murahnya saja karena perbedaanya hanya di durability-nya.

“Misalnya untuk lighting bisa mengunakan lampu belajar atau senter. Upayakan bisa sekreatif mungkin memanfaatkan apa yang ada,” tandas pria yang selalu tampil unik dengan setelan jas panjang plus topi ini. dit

Comments are closed.