iniSURABAYA.com – Sempat gagal ikutan audisi Dangdut Academy, Yohan Rafiansyah (22) punya obsesi besar bisa lolos di ajang Liga Dangdut Indonesia (Lida) 2021.
Saat wawancara virtual, Selasa (12/1/2021), pria yang akrab disapa Rafi ini mengaku sempat dua kali ikutan audisi DA. “Tetapi dua-duanya gagal di babak awal. Makanya kaget ketika ikutan audisi Lida ini bisa sampai sejauh ini,” katanya.
Rafi yang asal Probolinggo ini kemudian memaparkan bahwa pekerjaan sehari-hari sebelumnya adalah karyawan di sebuah Studio 21. “Tetapi karena pandemi dan bioskop belum buka lagi, jadi sekarang nganggur,” katanya.
Namun, Rafi tak ingin membuang waktunya sia-sia. Sambil menunggu Studio 21 kembali bisa dioperasikan, Rafi yang kini merantau di Sidoarjo ini lalu memanfaatkan waktunya untuk mengajar tari tradisional di Sanggar Jagad Pangestu di Sidoarjo.
“Jadi kemampuan menyanyi itu memang asal aja. Menyanyi di kamar mandi,” ujarnya sambil tertawa malu.
Rafi sempat pula mengadu nasibnya ikutan lomba menyanyi di sebuah mall di Sidoarjo. “Alhamdulillah, waktu itu jadi Juara 3,” imbuhnya.
Rasa penasaran untuk bisa lolos di ajang Lida, membuat Rafi terus mengasah kemampuannya. Tak ingin setengah-setengah, Rafi bahkan selalu mengikuti setiap ajang DA maupun Lida 2020.
“Saya ikuti teknik-teknik setiap peserta yang ikut di DA maupun Lida. Juga penilaian juri itu yang dimaui seperti apa. Semua saya pelajari,” tutur Rafi yang mengaku saat wawancara virtual tersebut sedang ada di Balai Desa Sukorejo, Sidoarjo.
“Soalnya kalau di tempat kos cahayanya kurang bagus. Makanya diberi tempat di balai desa ini biar lebih terang pencahayaannya,” ungkap Rafi.
Obsesi kuat untuk bisa lolor ke Jakarta di ajang Lida 2021 ini, ditekankan Rafi lantaran ingin orangtuanya tak perlu lagi bekerja. “Saya saja yang mencari nafkah, biar mereka bisa menikmati masa tua dengan tenang,” imbuhnya.
Sementara Agung Fitri Susilo, Produser Lida 2021 menegaskan, audisi Lida 2021 berbeda dengan sebelumnya. Karena masa pandemi belum berakhir maka proses audisi dilakukan secara virtual.
“Keuntungannya buat peserta, mereka tak perlu antri mulai pagi, berpanas-panas. Cukup dilakukan di rumah masing-masing secara virtual,” tegasnya. dit