iniSURABAYA.com – Saat masyarakat ‘harus’ melakukan kegiatan di rumah saja, menyusul merebaknya virus corona, mereka berusaha mencari kegiatan yang bisa bikin nyaman dan terhibur.
Salah satunya adalah bercocok tanam. Tak heran bila selama kurun waktu 2020 tren pecinta tanaman menunjukkan peningkatan.
Seiring dengan kecenderungan tersebut, sejumlah tanaman pun jadi favorit, diantaranya adalah Tanaman Janda Bolong atau Monstera Adansonii Variegata , Sri Rejeki atau Aglaonema, dan Mangave.
Tren tersebut sepertinya masih berlanjut di tahun 2021. Apalagi masa penyebaran virus corona juga belum surut di seluruh penjuru dunia, termasuk tentunya di Indonesia.
“Saya awalnya memang sudah suka pada tanaman hias ini. sudah sejak dua tahun silam. Dan karena saya melihat tanaman ini juga punya nilai jual bagus, maka tak ada salahnya saya manfaatkan untuk mendukung ekonomi keluarga,” ungkap Ida Yuliani kepada iniSurabaya.com.
Ditemui di arena Flora & Fish Festival di Royal Plaza Surabaya, Ida menyatakan di pameran tersebut dia membawa tanaman-tanaman hias yang banyak dicari masyarakat, yaitu Mostera King, Janda Bolong, Aglaonema, serta aneka tanaman rumahan lainnya.
Harga tanaman hias itu bervariasi. Janda Bolong misalnya ditawarkan dengan harga mulai Rp 75.000 untuk yang kecil hingga yang sedang Rp 250.000. Sedang Aglaonema ada yang Rp 200.000, dan untuk Mostera Rp 550.000.
Untuk perawatan tanaman tersebut, Ida mengaku tidaklah sulit.
“Kita harus ibaratkan tanaman itu seperti tubuh kita sendiri. Seperti manusia, tanaman juga perlu perhatian dan kasih sayang,” tuturnya.
Ida juga mengingatkan agar pemilik tanaman memahani karakter masing-masing tanaman. “Ada yang tidak tahan sinar matahari, maka harus diletakkan di tempat yang teduh,” pesannya.
Ida tak mengelak, dari sekian tanaman yang dibawa di pameran tersebut, jenis Janda Bolong dan Aglaonema adalah yang paling favorit.
“Saya juga agak bingung, sebab trennya kembali seperti jaman dulu lagi. Soalnya ini tanaman kalau di desa gitu banyak sekali. Di luaran rumah begitu biasanya di desa gitu di kebun banyak juga ini Janda Bolong. Saya bawa enam tanaman tinggal satu ini. Alhamdulillah juga,” ujarnya. mg1/mg2