iniSURABAYA.com — Setelah sukses dengan 22 gerai di daerah Jabodetabek, Mangkokku resmi membuka gerai pertamanya di Surabaya pada 13 Januari 2021.
Mangkokku adalah perusahaan rintisan (start-up) kuliner yang didirikan oleh Arnold Poernomo, juri Masterchef Indonesia bersama pengusaha kuliner Randy Kartadinata, Gibran Rakabuming, dan Kaesang Pangarep.
Setelah mendapatkan pendanaan pertamanya (seed funding) sejumlah Rp 28 miliar dari firma modal ventura Alpha JWC Ventures akhir tahun lalu, Mangkokku memulai 2021 dengan ekspansi keluar Jabodetabek, yang diawali dengan Surabaya.
Dibukanya gerai baru Mangkokku di Surabaya ini tak terlepas dari banyaknya permintaan penggemar kuliner yang selama ini penasaran dengan produk Mangkokku.
Surabaya juga merupakan pusat perekonomian timur Jawa sehingga menjadi lokasi tepat sebagai ekspansi luar kota pertama Mangkokku. Selain itu, ternyata Surabaya memiliki alasan sentimental bagi pendiri Mangkokku.
“Surabaya adalah kota kelahiran saya. Sebuah kebanggaan bisa membawa kreasi saya ke kota yang saya cintai ini dan juga turut menambah warna di kuliner Surabaya yang sangat beragam,” ujar Arnold.
Meski begitu, Arnold menyatakan, hadirnya Mangkokku di Surabaya bukan semata-mata karena alasan pribadi. “Antusiasme yang kami terima dari warga Surabaya sangat besar,” ujarnya.
Bahkan, Arnold mengaku sering mendengar banyak yang sengaja memesan produk Mangkokku melalui kerabat yang sedang berada di Jakarta karena penasaran dengan ulasan-ulasan di media sosial mengenai makanan Mangkokku.
Meski pandemi belum usai, Mangkokku tetap yakin akan potensi ekspansinya di Surabaya. Untuk menjawab segala keterbatasan dari restriksi sosial, Mangkokku memilih untuk mengoperasikan gerai pertamanya sebagai cloud kitchen, atau ‘dapur virtual’.
Artinya, Mangkokku tak menyediakan fasilitas makan di tempat dan hanya perlu memesan melalui aplikasi daring.
“Di masa pademi ini, perilaku masyarakat juga ikut berubah. Sebagai pelaku bisnis kami dituntut lebih lincah dalam beradaptasi dan menentukan strategi bisnis yang tepat untuk bertahan dan berkembang,” tegas Randy, CEO dari Mangkokku.
Karena lanskap bisnis kuliner juga berubah, Randy menyatakan perlu beralih ke gerai daring agar bisnis bisa lebih efisien dan berkelanjutan. Strategi pemilihan lokasi juga berubah.
“Kami lebih memilih membuka gerai yang dekat ke area residensial dibandingkan pusat perbelanjaan agar bisa lebih mudah dijangkau pelanggan yang kini lebih banyak menghabiskan waktu di rumah,” tandasnya. ana