iniSURABAYA.com – Di tengah tantangan ekonomi akibat pandemic Covid-19 yang tak kunjung reda,UMKM Indonesia ternyata berpeluang untuk rebound dari dampak pandemi.
Sebagian UMKM yang berhasil bertahan notabene mengandalkan ICT (information, communication, and technology). Adopsi teknologi ini bisa jadi focal point untuk mendongkrak transaksi bahkan hingga ratusan persen.
Melihat daya tahan dan kreativitas pelaku usaha mikro saat ini membuat Michael Williem, CEO Qasir optimistis bahwa UMKM Indonesia dapat kembali pulih di tahun 2021. Michael menambahkan, pola strategi bertahan UMKM di tahun ini seharusnya tidak jauh berbeda dari tahun sebelumnya.
Beberapa langkah serius yang bisa dilakukan antara lain mulai mengusahakan agar bisnis punya status formal dan merapikan pencatatan usaha.
“Misalnya untuk usahawan baru yang sebelumnya masih mengandalkan proses manajerial bisnis secara manual, mulai dari arus kas, pengecekan stok barang atu hingga operasional inventaris lainnya, dapat mulai beralih ke layanan digital.
“Dengan begitu pelaku bisnis dapat fokus pada perencanaan bisnisnya, bahkan mungkin bisa mulai melakukan ekspansi pasar walaupun di tengah kondisi yang serba tidak pasti akibat pandemi Covid-19,” tegas pria yang akrab disapa Mike ini.
Proses transformasi digital UMKM dapat dilihat dengan semakin besarnya jumlah pengguna e-commerce di Indonesia. Tercatat bahwa pertumbuhan volume transaksi e-commerce pada September 2020 mengalami peningkatan 79,38 persen secara tahunan (year-on-year/YoY), sebesar 150,16 juta transaksi dengan jumlah UMKM yang berhasil go digital melampaui 9 juta.
Hal ini juga diperkuat dengan jumlah pelaku UMKM yang mulai menggunakan layanan POS untuk memudahkan layanan jual beli mereka secara daring. Qasir misalnya, sebagai salah satu penyedia layanan POS, mencatat pertumbuhan pemakainya yang mencapai 500.000 lebih di tahun yang notabene penuh dengan tekanan tersebut.
Mike berharap, lebih banyak usahawan mikro yang tidak ragu lagi untuk memulai adaptasi teknologi dan digitalisasi untuk mempermudah kegiatan operasionalnya.
“Saya rasa hal ini juga pekerjaan rumah bagi kami pelaku startup, agar terus mem-familiarkan layanan-layanan digital, seperti mPOS dari Qasir, kepada banyak usahawan,” kata Mike.
Dia menambahkan,”Kami menyaksikan sendiri, UMKM yang berdaya saing, akan lebih punya daya tahan dari gempuran efek pandemi, ataupun risiko-risiko usaha lainnya.” wid